By Citamia Ihsana – Lund, Swedia
Lund/Swedia- “Sebagai negara yang sedang bertransformasi menjadi negara maju, sudah seharusnya Mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di luar negeri menyejajarkan kualitasnya dengan para mahasiswa yang berasal dari negara lain,” Demikian disampaikan oleh Eko Prasetyo, Direktur Utama LPDP, ketika bertemu dengan penerima beasiswa LPDP di Lund, Swedia (3/9/2015). Bersama Eko hadir pula Dewan Pengawas LPDP, yang merupakan Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan, Kiagus Ahmad Badarudin, dan juga Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan, Muhammad Hatta.
Dalam sambutannya, Badarudin menegaskan kembali dukungan penuhnya terhadap penerima LPDP yang ada di Swedia, “Kalian (Penerima LPDP) belajar lah yang rajin, dan kami, LPDP akan selalu mendukung, baik secara moral ataupun finansial,” tegas, Badarudin. Eko Prasetyo beserta jajarannya disambut oleh 13 mahasiswa S2 dan S3 penerima beasiswa LPDP di Lund University dan University of Boras. Herjuno mewakili mahasiswa mempresentasikan sekilas tentang keadaan para mahasiswa Indonesia di Lund-Swedia dan juga merangkum permasalahan mahasiswa seputar biaya hidup, masa kuliah, dan riset.
Salah satu isu utama yang diangkat dalam diskusi tersebut adalah potensi mengirimkan mahasiswa doktoral atau S3 melalui skema pembiayaan LPDP. Seperti yang sudah diketahui, LPDP sampai dengan saat ini masih mengkaji skema pembiayaan tersebut karena, dalam sistem Swedia, terdapat peraturan minimal biaya hidup yang harus diperoleh oleh setiap mahasiswa S3.
Hingga saat ini, untuk Swedia, LPDP masih memberlakukan peraturan untuk menyetarakan biaya hidup antara penerima beasiswa S2 dan S3. Sehingga mereka yang menempuh jenjang S3 harus bergantung dengan skema pembiayaan lain untuk memenuhi standar minimal biaya hidup untuk mahasiswa S3. Selanjutnya sesi sharing dibuka kepada awardees yang sudah belajar selama satu tahun (setengah periode). Bapak Badaruddin menanyakan, bagaimana pengalaman belajar di Lund, adakah kesulitan atau tidak mencapai ekspektasi. Mayoritas peserta menyatakan telah mencapai, bahkan melebihi ekspektasi, dan tidak memiliki kendala yang berlebih.
Dalam kunjungan kali ini, LPDP tidak hanya dijadwalkan melakukan pemonitoran dan evaluasi terhadap proses belajar penerima beasiswa, namun beberapa rencana kerja sama dengan Universitas-universitas di Swedia, seperti dengan Universitas Chalmers dan Karolinska Institutet. Kerja sama ini dilaksanakan sebagai upaya mendorong lebih banyak lagi mahasiswa Indonesia menggali pengalaman dan menimba ilmu di negeri sejuta inovasi ini.