Oleh Marlodieka Wibawa.
Pada awal bulan Juli lalu sempat diadakan Indonesian Cultural Day & Bazaar 2017 oleh KBRI Kopenhagen. Tak sedikit warga Denmark yang kepincut oleh budaya dan kuliner Indonesia. Acara yang diselerenggarakan pada Sabtu (01/07/17) di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kopenhagen, Denmark ini dipadati lebih dari 500 pengunjung baik warga negara Indonesia maupun warga Kopenhagen, Denmark.
Ada beragam aneka kuliner nusantara yang disajikan pada bazaar kali ini mulai dari nasi kuning, siomay, batagor, pempek, bakso, mie yamin, nasi Bali, nasi kuning, rendang hingga jajanan khas Indonesia seperti pastel, klepon, kue putu, martabak dan masih banyak lagi.
Acara ini juga memperkenalkan kopi khas Indonesia, mengingat budaya masyarakat Denmark yang punya kesamaan dengan Swedia, sama-sama hobi minum kopi. Madalina, salah seorang pelajar Swedia yang berkunjung ke Denmark khusus untuk hadir dalam acara tersebut menyatakan bahwa makanan Indonesia yang lezat dan kopinya yang khas membuat dirinya sangat menyukai makanan Indonesia. Ekky, salah satu pelajar Indonesia dari Technical University Denmark (DTU) bahkan harus rela kehabisan empek-empek karena kalah cepat dari pengunjung lain.
Selain beragam kuliner, acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai tari-tarian daerah seperti tari Merak, tari Jaipong, tari Sajojo, tari dayak dan tari-tarian daerah lainnya. Tidak kalah menarik, ada juga atraksi pencak silat Denmark yang memperagakan bela diri asal Indonesia ini. Minat masyarakat Kopenhagen dalam mendukung acara tersebut dapat dilihat dari partisipasi mereka ikut serta dalam peragaan busana kebaya dan batik.
Rasa haru dan rindu menyelimuti para warga negara Indonesia di Denmark yang hadir saat penampilan lagu sio mama ee, tanah air beta dan rayuan pulau kelapa. Dubes Denmark M Ibnu Said beserta staff dan PPI Denmark turut menampilkan kesenian angklung dan gamelan. Rizky Suganda, ketua PPI Denmark mengatakan, walaupun pelajar Denmark tidak terlalu banyak di sini, tapi temen-temen tetap antusias mendukung acara ini serta dibantu dengan partisipasi temen-temen PPI Swedia.
Dubes RI untuk Denmark & Republik Lithuania, Bapak Muhammad Ibnu Said mengatakan tujuan kegiatan ini antara lain sebagai ajang promosi Trade, Tourism, Investment (TTI), serta untuk memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat Denmark. Selain itu, festival budaya ini pun dapat meningkatkan people-to-people contact antara Indonesia dengan masyarakat internasional yang berada di Denmark karena selama ini tidak semua orang di Denmark mengenal Indonesia. Maka dari itu untuk mengenalkan Indonesia bisa melalui budayanya, tari-tarian, musiknya dan makanannya, ujar Pak Ibnu.
Pak Ibnu menambahkan sebagai contoh saat ini di Denmark terutama di Copenhagen belum ada restoran Indonesia, sementara restoran Thailand, Vietnam banyak sekali. Dengan makanan yang kita sajikan ini warga Denmark juga senang makanan Indonesia. Harapan kami acara ini bisa menarik minat investor untuk membuat restoran Indonesia di Denmark.
Berbagai kegiatan yang mempromosikan Indonesia cukup gencar dilakukan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di negara-negara Skandinavia dalam menyambut musim panas ini. Selain di KBRI Denmark pada bulan akhir Juli 2017 KBRI Swedia, di Stockholm juga berencana melakukan hal yang serupa untuk mendukung target pemerintah mencapai 15 juta wisatawan mancaranegara di tahun 2017.