Setelah memahami sistem perkuliahan Swedia di Warna-Warni Perkuliahan di Europe’s Hotbed of Innovation, sekarang saatnya membahas sistem evaluasi belajar yang diterapkan universitas-universitas di Swedia untuk memastikan para mahasiswa memahami mata kuliah yang diberikan. Tidak hanya sistem belajarnya yang tidak monoton, examination di universitas-universitas di Swedia juga bervariasi.
Written Examination
Di Uppsala University, ujian tertulis diselenggarakan di aula atau gedung khusus untuk ujian, bukan ruangan kelas yang umumnya dipakai sehari-hari untuk proses belajar-mengajar. Jenis ujian yang satu ini tentu tidak asing di Indonesia. Namun, ada yang berbeda di Swedia. Durasi ujian cukup panjang, berkisar antara 3-5 jam dalam satu kali ujian.
“Ujiannya lama banget. Banyak terdengar suara perut keroncongan karena kelaparan dong?” Tenang, mahasiswa diperbolehkan membawa makanan-minuman dan meletakkannya di meja untuk dimakan selama ujian berlangsung. Jadi, tidak perlu khawatir kelaparan selama ujian. Umumnya, mahasiswa membawa makanan yang tidak terlalu beraroma dan tidak menimbulkan suara berisik saat dikunyah dan tidak mengganggu peserta ujian lainnya, seperti sandwich, granola bar, atau buah-buahan.
Take Home Examination
Mahasiswa akan diberikan pertanyaan atau kasus tertentu dan dipersilahkan untuk menggunakan berbagai sumber atau literatur dan harus di-submit secara online ke portal universitas dalam kurun waktu yang ditetapkan, misalnya dalam waktu 24-72 jam setelah soal diberikan.
Jenis ujian ini terdengar gampang, tapi kenyataannya take home examination justru bisa lebih menguras tenaga dan pikiran dibandingkan jenis ujian lainnya lho. Seringkali jawaban dari soal yang diberikan sangat challenging dan amat sulit dicari, walau sudah membaca berbagai sumber di Google. Tak jarang mahasiswa yang harus merelakan banyak waktu tidur mereka dan memanfaatkan setiap detik yang diberikan dengan sangat baik untuk bisa menyelesaikan take home exam mereka.
Online Examination
Beberapa mata kuliah juga menyelenggarakan ujian secara online, dimana mahasiswa diminta untuk membawa laptop, smartphone, atau tablet masing-masing untuk mengakses portal ujian melalui akun mahasiswa. Hasilnya pun bisa langsung dilihat saat ujian selesai. Beberapa saat lalu, saya mengalami hal unik saat salah satu mata kuliah yang saya tempuh menetapkan online examination. Mahasiswa diharuskan menjawab semua pertanyaan dengan benar dan diberikan 10 kali kesempatan retake saat itu juga. Mahasiswa juga diperbolehkan berdiskusi dengan mahasiswa lain. Apabila poin minimun tidak tercapai, maka mahasiswa dinyatakan gagal menempuh mata kuliah tersebut.
Sistem ujian ini diterapkan bukan tanpa alasan yang tidak berarti. Saat briefing soal online examination, koordinator mata kuliah tersebut mengatakan bahwa sistem ujian ini telah diuji coba di tahun sebelumnya. Terbukti juga bahwa dengan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berdiskusi di mata kuliah serta banyaknya kesempatan retake yang ditawarkan dan dilaksanakan saat itu juga membuat mahasiswa bisa belajar lebih efektif dan memahami konteks dari mata kuliah dengan lebih baik. Tentu peraturan ujian ini akan berbeda secara spesifik disesuaikan dengan mata kuliah, jurusan, dan universitas terkait.
Grading System
Jika universitas di Indonesia menerapkan sistem penilaian dengan A, B, C, D, hingga E, berbeda halnya dengan universitas di Swedia. Pada umumnya, penilaian terbagi atas:
- VG (Väl godkänd) – Pass with distinction
- G (Godkänd) – Pass
- U – (Underkänd) – Fail
Retake
Gagal saat ujian? Universitas-universitas di Swedia memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang gagal saat ujian untuk memperbaiki nilai mereka melalui retake exam. Setiap universitas atau jurusan memberikan jumlah kesempatan retake yang berbeda-beda di tanggal yang telah ditetapkan.
Masih banyak lagi ragam jenis ujian yang diterapkan setiap mata kuliah, jurusan, dan universitas di Swedia. Pemilihan jenis ujian pun dipastikan merepresentasikan pemahaman mahasiswa dan telah disimulasi dan dievaluasi sebelumnya. Sweden, a country that always takes creativity to the next level, even in examination system. And, overall, Sweden education system never stops to amaze me!
Oleh: Sekar Sedya Pangestika-Uppsala Master Programme in Biomedicine, Uppsala University