“Ngapain sih studi ke Swedia, udah jauh dingin lagi!”
Mungkin kamu pernah mendapat respon seperti ini saat mengutarakan keinginan untuk lanjut belajar ke Swedia. Jangan khawatir karena kamu tidak sendiri, Sania pun pernah menemui hal yang sama. Berhubung sekarang sudah mendapat pengalaman belajar di Swedia itu seperti apa, maka Sania bisa membeberkan berbagai respon jitu untuk menjawab sekaligus membuat Si Penanya jadi ikutan ingin kuliah ke Swedia.
1. Kuliah tanpa hirarki
Di Swedia, dalam kehidupan sehari-hari dan profesional kita tidak perlu sebut Pak/Bu untuk tetua dan figur yang kita hormati. Bukannya Sania tidak suka dengan budaya menghormati namun dengan tanpa imbuhan rasanya jadi lebih praktis dan nyaman untuk berdiskusi, karena kita berada di satu level. Tentu kita tetap saling menghormati satu sama lain.
2. Pengalaman internasional
Tentu tidak harus keluar negeri untuk bisa memiliki pengalaman internasional. Namun tidak dapat kita pungkiri bahwa akses dan paparan informasi dapat mempengaruhi kesempatan kita untuk bisa ikut kompetisi dan konferens internasional. Seperti pada tahun ini, Sania ikutan tim Uppsala University dalam kompetisi internasional iGEM (International Genetically Engineered Machine).
3. Menjadi diri sendiri
Di sini, individu bebas berekspresi dan judgement dari masyarakat hampir tidak terasa. Sebelumnya, Sania merasa tidak pede kalau pergi-pergi tanpa pakai make-up karena sering dilihat dan dikomentari kalau terlihat pucat. Maka saat di sini lihat orang yang pakai onesie jalan-jalan di kota juga ya udah biasa aja, tidak perlu berkomentar toh dia tidak mengganggu ketentraman hidup. Makanya Sania pakai celana lari pergi ke kota juga pede aja. Mau duduk di pinggir danau main suit sama teman juga pede aja!
4. Bahasa
Mayoritas penduduk di Swedia bisa berbahasa Inggris. Banyak program master (S2) diajarkan memakai bahasa Inggris. Namun kesempatan untuk belajar bahasa Swedia tetap ada dan gratis dari pemerintah Swedia, namanya SFI. Tentu tidak perlu-perlu banger tapi sangat membantu untuk berinteraksi lebih akrab dengan masyarakat sini dan membuka peluang kerja lebih banyak.
5. Beasiswa
Pemerintah Swedia menyediakan beasiswa penuh untuk mahasiswa dan peneliti internasional, namanya Swedish Institute (SI) scholarship. Selain ini, ada juga beasiswa dari pemerintah Indonesia, yaitu LPDP. Untuk S2 program mengenai energi alternatif/sustainable energy, bisa mencoba KIC InnoEnergy. Ada juga beasiswa partial (tuition fee) dari masing-masing universitas di Swedia.
Nah, kamu pasti udah mau banget untuk lanjut S2 di Swedia. Mending sekarang ke website University Admissions untuk melakukan pendaftaran kuliah. Di website tersebut juga ada informasi mengenai tanggal-tanggal penting, persyaratan kuliah, cara pendaftaran, dsb. Seandainya pertanyaan yang kamu punya tidak dapat ditemui jawabannya, boleh ditanya langsung ke PPI Swedia melalui Facebook, Instagram, dan e-mail. Boleh juga kirim e-mail ke Sania di: sania(dot)studyinsweden(at)gmail(dot)com