Pekan ini adalah Nobel Week! Artinya, dalam pekan ini pemenang hadiah nobel dari semua kategori: Kedokteran & Fisiologi, Fisika, Kimia, Literatur, Ekonomi, dan Perdamaian diumumkan antara 7-14 Oktober 2019. Penghargaan nobel ini diberikan oleh beberapa institusi di Swedia dan Norwegia. Untuk nobel Kedokteran & Fisiologi diberikan oleh kampus saya, Karolinska Institutet (KI).
Universitas Pemberi Hadiah Nobel?
Yap, pada Senin lalu, 7 Oktober 2019, ada banyak orang mengantri di depan salah satu gedung di kampus saya, Nobel Forum. Karena di gedung itulah penghargaan nobel akan diumumkan. Acara pemberiannya tertutup, namun selain tamu undangan yang datang akan diarahkan ke ruangan dan menontonnya dari layar TV.
Untuk hadiah nobel tahun ini diberikan kepada tiga orang peneliti dari Inggris dan Amerika Serikat atas penemuannya tentang bagaimana sel mendeteksi dan beradaptasi dengan ketersediaan oksigen. Pada bulan November nanti, akan ada kuliah umum dari penerima hadiah nobel ini di Aula Medica dan terbuka untuk umum.
Satu hal menarik tentang penemuan nobel ini adalah, sebelumnya publikasi mereka pernah ditolak oleh salah satu jurnal bergengsi, Nature. Namun rejeki memang tak akan tertukar, ternyata penelitian yang ditolak justru memenangkan hadiah nobel :D. Selengkapnya tentang penemuan ini dapat ditonton di video ini.
Tentang Karolinska Institutet.
KI adalah universitas dengan fokus di bidang kedokteran/kesehatan. Berdiri sejak 1810, kampus KI terletak di Solna dan Flemingsberg, Stockholm. Saat ini, Karolinska memiliki berbagai program untu tingkat sarjana, magister, dan doktoral dalam bahasa Inggris dan bahasa Swedia. Untuk daftar program bahasa inggrisnya antara lain sebagai berikut:
- Program S1 (3 tahun):
- Bachelor programme in Biomedicine
- Program S2 (dua tahun):
- Joint Master Programme in Health Informatics
- Master Programme in Bioentrepreneurship
- Master Programme in Biomedicine
- Master Programme in Health Economics, Policy, and Management
- Master Programme in Public Health Sciences
- Master Programme in Toxicology
- Program S2 (satu tahun):
- Master Programme in Nutrition Science
- Master Programme in Global Health
Informasi lebih lanjut dapat dilihat di website KI. Pada tahun 2019 ini KI menempati urutan ke-6 QS World University Ranking untuk bidang kedokteran. Hal ini membuat KI merupakan satu-satunya universitas di Swedia yang termasuk dalam list beasiswa LPDP reguler saat ini.
Master Programme in Bioentrepreneurship, Department Saya Menuntut Ilmu
Program ini cukup unik dan berbeda dari program lainnya karena berfokus pada aspek bisnis dan inovasi di bidang kedokteran. Kami belajar tentang pengembangan produk, manajemen industri, hingga analisa pasar. Walaupun universitas induknya adalah KI, namun kami juga memiliki kelas di KTH Royal Institute of Technology, Stockholm School of Economics, atau Stockholm University. Jadi, perspektif yang kami dapat sangat komprehensif.
Walaupun kami banyak belajar tentang bisnis, namun kebanyakan dari teman sekelas saya memiliki latar belakang natural sciences. Contohnya biologi, bioengineering, farmasi, fisioterapi, hingga kedokteran dan keperawatan. Secara garis besar, program ini mengajak berinovasi agar industri kesehatan lebih efisien. Misalnya, dengan menggunakan teknologi artificial intelligence untuk membantu diagnosis dokter. Contoh lain adalah pengembangan telemedicine sebagai alternatif konsultasi dokter.
Salah satu keunggulan program Bioentrepreneurship adalah, kami tidak hanya belajar teori di kelas. Setengah dari masa belajar kami adalah magang langsung di berbagai perusahaan, mulai dari start-ups hingga perusahaan multinasional seperti Roche dan Merck. Kami memiliki tiga kali kesempatan magang dengan durasi masing-masing 7 minggu, 12 minggu, dan 20 minggu.
Ada banyak sekali start-up yang bermula dari Stockholm, dari Spotify hingga King’s, pengembang game Candy Crush. Start-up yang berfokus di bidang kesehatan pun tidak sedikit. Pada kesempatan magang saya yang pertama, saya bekerja di Endometrix, start-up yang mengembangkan aplikasi untuk tracking Endometriosis (kondisi dimana dinding rahim tumbuh di luar rongga rahim). Start-up ini masih pada tahap awal, saya bekerjasama dengan tiga orang co-founder. Karena personil yang sedikit, tugas saya selama magang ini sangat luas, mulai dari membuat konten marketing hingga menyusun pitch untuk investor. Pengalaman magang yang sangat menarik untuk mengetahui tentang seluk beluk mendirikan start-up, mulai dari mengembangkan produk hingga mencari pendanaan. Selain itu, magang ini akan memperluas network saya untuk mencari kerja nantinya.
Pada akhir bulan Oktober ini saya akan memulai magang yang kedua. Kali ini saya akan bekerja di sebuah start-up yang akan menjadi perusahaan global, Brighter. Produk yang dikembangkan bernama Actiste, sebuah perangkat kombinasi dari insulin pen dan glukometer, untuk pasien diabetes. Perangkat ini akan dihubungkan pada aplikasi yang akan merekam dosis insulin yang diinjeksi dan kadar gula darah yang diukur. Produk ini akan dipasarkan di Eropa, United Arab Emirates, dan Indonesia.
Tugas saya nanti adalah menginvestigasi peluang pasar di negara-negara tersebut. Yap, Sales merupakan bidang pekerjaan yang paling banyak dicari di Swedia, selain teknologi informasi. Saya berharap magang ini akan membuka kesempatan employment lebih banyak setelah lulus nanti (Amin!).
Seorang alumni pernah merangkum pengalamannya belajar di program saya sebagai “Seperti kuliah MBA di Harvard, untuk lulusan natural sciences terbaik dari segala penjuru dunia, di universitas yang memberikan penghargaan Nobel”. All in all, pengalaman kuliah saya sangat menyenangkan. Jika kamu memiliki latar belakang pendidikan bidang ilmu alam dan ingin belajar bisnis di bidang kesehatan, saya sangat merekomendasikan untuk mempertimbangkan program Bioentrepreneurship di Karolinska Institutet!
Gusti Adintya Putri (instagram.com/gustiadintya)
MSc candidate in Biotentrepreneurship
Karolinska Institutet
Editor: Ria Ratna Sari