Gambar 1. Galderma Uppsala
Menimba ilmu di luar negeri menjadi salah satu impian saya semenjak kecil. Setelah bekerja selama sepuluh tahun di bidang professional dan sudah lama tidak mengecap bangku kuliah, saya kembali mengejar cita-cita saya semenjak kecil. Terima kasih kepada Swedish Institute yang telah membantu mewujudkan cita-cita saya. Banyak hal yang saya dapat selama belajar di Swedia yang membuka perspektif saya mengenai pendidikan, seperti halnya kita tidak hanya dituntut untuk pintar secara individual tetapi juga diharapkan dapat berkontribusi dalam teamwork yang solid. Belajar di Swedia tidak hanya melulu tentang teori di kelas, begitu juga di program yang ambil, kami sangat dipersiapkan untuk menjadi leader di bidang industri. Oleh sebab itu banyak mahasiswa di program ini umumnya telah memiliki pengalaman kerja di industri.
Swedia adalah salah satu negara dengan tingkat inovasi tertinggi di dunia berdasarkan European Innovation Scoreboard 2020. Selain itu, Uppsala merupakan kota industri semenjak tahun 1860 dengan ratusan perusahaan manufakturnya yang memiliki banyak nilai historis yang dapat dipelajari. Dan juga, Uppsala University merupakan universitas tertua di Skandinavia. Hal tersebut menjadikan program yang saya ambil, Industrial Management and Innovation, menjadi program yang ideal di bidang perindustrian seperti saya.
Swedia juga dikenal dengan Triple Helix Model-nya, yaitu hubungan antara universitas, perusahaan dan pemerintah. Nah di semester pertama, saya berkesempatan untuk melakukan kunjungan belajar ke salah satu perusahaan ternama di dunia yaitu Galderma AB. Galderma sendiri merupakan salah satu perusahaan manufaktur di Swedia yang bergerak di bidang skin care. Galderma sendiri memiliki banyak produk seperti : Cetaphil, Proactiv, Differin, Epiduo Forte, Aklief, Restylane, Azzalure dan lain-lain. Galderma merupakan perusahaan yang berasal dari Swiss yang sebelumnya dimiliki oleh Nestle dan L’Oreal. Dengan kunjungan belajar ke perusahaan setidaknya bisa menggambarkan bagaimana kerja di perusahaan di Swedia.
Gambar 2. Produk-produk yang diproduksi Galderma
Gambar 3. Hot Chocolate di Galderma
Banyak hal yang saya dapatkan dimana mereka lebih mengutamakan teamwork dan berdiskusi dengan menganggap semua sebagai peer-level, yang jarang saya temukan selama bekerja di Indonesia. Semua orang berhak berbicara tanpa memandang umur dan jenis kelamin. Mungkin ini salah satu alasan mengapa perusahaan di Swedia terkenal dengan inovasi dan start up-nya. Menurut saya, culture seperti ini dapat diadaptasi di perusahaan di Indonesia untuk ambil sisi positifnya, dan dapat diterapkan di perusahaan yang masih menjunjung tinggi senioritas. Selain itu, banyak kebijakan yang menarik untuk dipelajari, salah satunya adalah pemberian cuti pasca melahirkan selama 480 hari per anak. Ini merupakan hal yang tidak di dapatkan di negara lain termasuk di Indonesia, yang berkisar 3 bulan.
Gambar 4. Perwakilan Galderma sedang mempresentasikan tentang Galderma
Nah di Uppsala sendiri, Galderma memiliki 13 gedung dan ketika tiba disana , kami mendapatkan penjelasan mengenai awal mula perusahaan Galderma berdiri, struktur organisasi, proses produksi, pembagian shift kerja, pengembangan produk dari anti aging gel, serta jalur supply chain atau logistik dari hulu hingga hilir. Melalui proses tersebut, saya mendapatkan gambaran mengenai dunia kerja yang sesungguhnya, bagaimana produk dibuat mulai dari awal hingga menjadi finished good dan dikirim ke customer dan dipasarkan baik lokal maupun internasional.
Sebelumnya kami disuguhkan minuman seperti kopi, teh, atau hot chocolate sebelum menuju ke bagian lab. Di lab, kami diwajibkan untuk memakai alat pelindung yang telah disiapkan untuk memasuki ruangan tersebut agar tetap steril.
Gambar 5. Saya ketika memakai baju APD
Pengalaman ini merupakan salah satu dari sekian banyak pengalaman yang saya dapatkan selama belajar di Swedia. Bisa belajar dari ilmuwan maupun praktisi profesional di bidangnya merupakan salah satu yang tidak dapat dinilai dengan uang. Ayo yang mau merasakan pengalaman yang saya dapatkan selama belajar di Swedia, silahkan daftar dan kalau ada pertanyaan bisa menghubungi saya di IG @stanleysuhartono. See you and cheers.
Reference:
Suhartono Stanley
Industrial Management and Innovation
Uppsala University
Editor: Badai Kesuma