Setiap orang ada masanya, setiap masa ada orangnya. Masih jelas sekali memori satu tahun lalu ketika saya sedang menyiapkan dokumen dan membuat video untuk pendaftaran Pemilu PPI Swedia tahun 2020. Tidak terasa, satu tahun berlalu dengan cepat. Kemarin, serah terima jabatan kepada Koordinator Pusat baru sudah dilaksanakan. Waktu benar-benar cepat berlalu! Dalam blog ini, saya akan bercerita singkat mengenai perjalanan saya satu tahun belakangan menjadi Korpus. Jari-jemari ini diiringi oleh perasaan campur aduk ketika saya menulis blog ini – Ada rasa bahagia, namun juga rasa sedih.
Saya masih ingat mengucapkan Inna lillaahi wa inna ilaihi raaji’uun ketika serah terima jabatan tahun lalu. Karena pada dasarnya, memegang jabatan sebagai ketua merupakan sebuah musibah. Pertanggung jawaban tidak hanya selesai ketika masa jabatan usai, namun masih ada lagi fase tersebut di akhirat nanti. Untuk itu, saya selalu berusaha untuk menjalankan fungsi ini sebaik mungkin. Setidaknya, saya merasa apa yang telah saya bersama teman-teman pengurus berikan sudah dalam prosentase yang menuju maksimal. Namun, sah-sah saja jika mungkin ada rekan mahasiswa yang kurang puas, karena sejatinya, segala sesuatu ada pro dan kontra. Dan memang kita tidak bisa memuaskan semua orang. Wallahu A’lam Bishawab.
Serah terima jabatan online April 2019 setelah acara “Geje Sersan” dari PPI Stockholm, yang turut disaksikan oleh Pak Ernest Hadinoto selaku perwakilan dari KBRI Stockholm
Tantangan pertama yang saya hadapi adalah membentuk kepengurusan. Saat itu saya benar-benar harus memikirkan struktur kepengurusan. Saya tidak ingin strukturnya terlalu gemuk, namun juga tidak ingin terlalu kurus. Dikarenakan kala itu saya sudah mengenal seluruh mahasiswa yang seangkatan, makanya saya bisa memilih siapa yang pantas untuk memegang posisi apa. Pertimbangan lainnya adalah komposisi gender serta lokasi teman-teman pengurus. Sebenarnya, saya juga mempertimbangkan untuk open recruitment, atas pertimbangan satu dan lagi hal, saya memutuskan untuk menunjuk secara langsung.
Satu tradisi yang saya implementasikan kepada teman-teman pengurus adalah untuk mengadakan rapat bulanan satu kali dalam sebulan. Sedari awal sudah saya infokan bahwa rapat bulanan akan diadakan setiap hari Kamis pertama di awal bulan, sehingga para pengurus sudah bisa mencatat jadwal rapat sejak awal. Namun, terkadang realita tidak melulu sesuai rencana. Saya dapat memaklumi jika pada kenyataannya, ada satu atau dua pengurus yang tidak dapat hadir karena satu dan lain hal, misalnya karena kuliah. Memang, saya sudah bilang di awal bahwa meskipun harus amanah, namun tetap memprioritaskan kuliah. Bagaimanapun juga, prioritas kita sebagai mahasiswa adalah kuliah. Oleh karenanya, sering kami saling cover tugas. Suasana dalam rapat bulanan yang saya budayakan adalah informal, sehingga lebih nyantai dan kekeluargaan. Tak heran jika dalam rapat kami sering iringi dengan canda tawa.
Meeting bulanan di bulan Oktober dengan kostum batik untuk menyambut Hari Batik Nasional (pojok kanan atas paling cakep)
Di awal kepengurusan, covid-19 mulai menghantui Swedia. Dikarenakan kebijakan kontroversi Swedia yang berbeda dengan negara-negara lainnya, Swedia menjadi primadona media-media internasional. Beberapa media Indonesia pun melakukan interview dengan saya. Kemudian tercetuslah ide untuk membuat sebuah pesan “From PPI Swedia to the World”. Hal ini juga sebuah upaya untuk mencoba melibatkan beberapa teman mahasiswa di Swedia. Pesan ini berupa foto kolase yang membentuk sebuah line dari lagu populer Michael Jackson “Heal the World”. Tidak dikira, setelah satu tahun di posting di FB PPI Swedia, postingan ini memiliki jumlah like hampir 3k. Wow!
Kemudian aktivitas selanjutnya adalah memperbaiki tampilan website PPI Swedia agar lebih mobile phone friendly. Hal ini juga merupakan saran dari korpus sebelumnya. Karena kebetulan sebelumnya ketika bekerja, salah satu job desk saya adalah memegang website, sehingga mendukung tujuan saya untuk merubah tampilan website. Masih ingat rasanya, saya menghabiskan waktu berjam-jam di depan laptop sambil ngabuburit di tahun 2020 lalu. Alhamdulillah, website baru ini diterima dengan baik oleh banyak kalangan. Oiya, background yang saya gunakan adalah motif batik yang merupakan ciri khas dari Shilla sebagai koordinator design.
Salah satu acara unik yang pernah saya inisiasikan adalah sommar quiz berhadiah total 1000 SEK yang diadakan pada bulan Juni tahun lalu. Acara ini diikuti oleh teman-teman mahasiswa di seluruh Swedia. Pertanyaan-pertanyaan yang saya dan beberapa teman pengurus siapkan merupakan pertanyaan-pertanyaan yang sudah pernah kita temui ketika SD dan SMP. Kami tidak membuat pertanyaan yang sulit karena memang tujuan acara ini untuk silaturahmi dan having fun. Benar saja, acara yang diprediksi untuk 90 menit, berubah menjadi 2 jam karena diiringi canda tawa.
Peserta Summer quiz 2020 dari Stockholm hingga Malmö
Pada akhir tahun 2020, kami sempat bertanya kepada teman-teman followers di Instagram mengenai kinerja kami, khususnya medsos. Tidak disangka, respon yang didapat sangat positif sekali. Banyak sekali kami mendapatkan feedback yang heartwarming. Hal ini tentu saja membuat kami bersyukur bahwa apa yang telah kami berikan dapat bermanfaat bagi publik. Disinilah saya merasa menjadi pengurus PPI Swedia sangat rewarding, meskipun juga terkadang challenging karena kami harus membagi waktu. Komentar-komentar positif ini saya anggap sebagai kado akhir tahun terindah di tahun 2020. Well, untuk ini saya juga ingin berterima kasih kepada teman-teman social media ambassador yang selalu aktif membagi info dan pengalaman. Tanpa kalian, apalah arti medsos PPI Swedia.
Ngomong-ngomong mengenai kegiatan yang rewarding, ada satu kegiatan kami yang menurut saya sangat berharga, yaitu membantu persiapan keberangkatan teman-teman calon mahasiswa tahun 2020 lalu. Pertama-tama, bekerja sama dengan Study in Sweden, Kedubes Swedia Jakarta, dan Koperasi Alumni Fika, kami mengorganisir FB group untuk admitted students dari Indonesia. Kemudian, saya mendelegasikan 20 mahasiswa yang sudah di Swedia untuk menjadi moderator. Teman-teman moderator dibagi lagi tanggung jawabnya; ada yang mengurus perihal beasiswa SI, LPDP, membawa keluarga, dsb. Kemudian setelah beberapa bulan berjalan, saya meminta teman-teman korwil untuk membentuk WA group berdasarkan region masing-masing agar informasi untuk teman-teman mahasiswa baru ini bisa lebih spesifik dan sesuai dengan kota tujuan. Senang dan puas rasanya ketika melihat teman-teman maba sampai di Swedia dengan selamat. Lebih bahagia lagi ketika melihat foto-foto dari kegiatan welcoming event dari setiap wilayah. Apalagi ketika mendengar ucapan-ucapan terima kasih dari mereka. Disitulah saya dan teman-teman pengurus lebih merasa menjadi manusia yang bermanfaat.
Alhamdulillah masih banyak lagi kegiatan-kegiatan yang telah kami berikan selama satu tahun kepengurusan. Diantaranya adalah:
- Webinar sebanyak 13 kali dengan topik dan narasumber yang berbeda-beda, yang kami adakan 1x dalam 1 bulan. Pembicara dimulai dari teman-teman mahasiswa penerima beasiswa Swedish Institute hingga ke AA Gym, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, serta Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak. Terima kasih kepada para narasumber yang telah meluangkan waktu untuk berbagi ilmu dan pengalaman. Dalam webinar ini, kami juga berusaha untuk memberikan kesempatan kepada teman-teman pengurus maupun non pengurus untuk menjadi moderator.
- Publikasi 46 blog yang tayang setiap weekend di website PPI Swedia. Terima kasih banyak kepada teman-teman mahasiswa yang sudah meluangkan waktu untuk menorehkan ketikan-ketikan kalian dalam blog kami.
- Publikasi 6 vlog yang tayang 3x pada tahun 2020 dan 3x pada tahun 2021. Terima kasih banyak untuk teman-teman vloggers yang sudah meluangkan waktu berjam-jam membuat vlog yang menarik.
- 2x Fika – ngobrol santai dengan ketua PPI negara atau kota lainnya. Sayangnya, hanya 2x dapat terlaksana, yaitu dengan Ketua PPI Swiss dan Liechtenstein 2020; serta dengan Ketua PPI Maastricht 2020. Kala itu tujuannya adalah untuk bercerita tentang negara masing-masing dan kesempatan beasiswanya.
- 1x study visit ke Suderbyn Ecovillage selama 2 hari 1 malam bersama teman-teman pengurus, 1 orang korwil, dan 1 orang socmed ambassador bertugas.
Menjadi korpus, bukan hanya mengurusi kegiatan mahasiswa internal di Swedia, namun juga saya harus terlibat di eksternal bersama teman-teman ketua PPI dari negara lain di dunia di bawah naungan PPI Dunia. Selain itu, juga ada PPI DK Amerop yang menaungi kegiatan-kegiatan PPI di region Amerika dan Eropa. Satu tahun tergabung di kedua grup ini, saya banyak belajar mengenai keadaan PPI di negara lain, selain itu saya juga belajar kerjasama antar PPI. Sejujurnya, saya sangat impressed dengan kegiatan-kegiatan PPI di negara lain yang sangat aktif mengadakan acara. Saya pun mengaku tidak bisa selalu terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan mereka karena kesibukan. Beberapa kegiatan PPI Dunia dan PPI DK Amerop yang masih hangat di kepala adalah (1) ngabuburit online 6 ketua PPI di DK Amerop bersama Mbak Yenny Wahid dan bang Sandiaga Uno (yang saat itu belum menjadi Menteri). Saat itu, saya baru 1 minggu menjabat korpus, namun Alhamdulillah sudah diajak untuk menjadi panelis. Rasa senang dan deg-degan bercampur. (2) Rangkaian acara pemilihan ketua PPI Dunia di bulan Agustus 2020. Yang paling saya ingat adalah ketika hari pemilihannya. Saat itu rapat dimulai pukul 19 WIB dan direncanakan voting pada jam 21. Namun, dikarenakan kekritisan beberapa ketua, rapat persiapan ngaret sampai jam 2 pagi. Dan voting pun diadakan jam 3 pagi, dimana saat voting saya ketiduran dan ditelpon oleh beberapa ketua. Sebuah pengalaman yang tidak akan saya lupakan hehe.
Persiapan sebelum ngabuburit online barena Bang Sandy dan Mbak Yenny Wahid. Saya bersama lima panelis lainnya yaitu ketua PPI Swiss dan Liechtenstein 2020, ketua PPI Ceko 2020 (yang sekarang menjadi koordinator PPI Dunia), ketua PPI Perancis 2020, ketua PPI Hungaria 2020, ketua Permias atau PPI Amerika Serikat 2020. Acara ini dimoderatori oleh koordinator PPI region Amerika Eropa 2020.
Masih banyak lagi cerita-cerita seru yang saya alami selama satu tahun kepengurusan. Namun, kalau saya tuangkan semua disini, kemungkinan blog ini akan menjadi jurnal ilmiah yang panjang. Jadi, segini dulu ya 🙂
Dalam kesempatan ini tentu saja pertama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman pengurus Kabinet Harapan Indonesia yang telah secara voluntary bekerja dengan baik dan penuh tanggung jawab sesuai tugasnya masing-masing. Meskipun tidak dibayar, tapi kita berhasil memberikan yang terbaik dengan ikhlas. Senang rasanya pernah diberikan kesempatan untuk menjadi team leader dari orang-orang yang begitu committed. Begitu pula dengan teman-teman social media ambassador, blogger dan vlogger. Rapor hitam serta citra positif yang kita dapat dari publik tidak akan mungkin tanpa kerja sama selama ini. Tanpa kalian, PPI Swedia 2020/2021 mungkin hanya sekedar nama terukir. Terima kasih juga untuk teman-teman koordinator wilayah 2020/2021 atas kerjasamanya. Juga kepada korwil 2021/2022 atas kerjasamanya meskipun hanya dalam waktu singkat. Tentunya tidak lupa juga terima kasih kepada pihak Swedish Institute untuk kerjasama finansialnya.
Tidak lupa saya ingin mengucapkan selamat kepada Alit dan teman-teman pengurus PPI Swedia yang baru. Saya yakin, citra positif serta kinerja PPI Swedia kedepannya akan jauh lebih baik dan inovatif. Selamat menjalankan amanah!
– PPI Swedia Kabinet Harapan Indonesia …. Dismissed! –
Annusyirvan Ahmad Fatoni
Master’s in Media Management
KTH Royal Institute of Technology
Editor: Badai Kesuma