Berbelanja di supermarket di Swedia adalah sebuah tantangan besar. Kenapa? Tulisan pada packaging, label harga, dan signage keterangan rak seluruhnya menggunakan bahasa Swedia. Produk-produk yang dijual pun sangat jauh berbeda dari supermarket di Indonesia. Tidak jarang saya berdiri cukup lama di depan suatu rak menggunakan Google Lens untuk menerjemahkan kata-kata yang ada di bungkus produk-produk.
Salah satu bagian supermarket di Swedia yang paling membuat saya terintimidasi adalah dairy products (mejeriprodukter). Di Indonesia, susu, yoghurt, dan keju adalah dairy products yang paling banyak ditemui. Tetapi, di Swedia, produk-produk tersebut hanyalah sebagian kecil dari berbagai dairy products di chiller supermarket yang membentang dari ujung ke ujung. Berikut dairy products yang umum ditemui di supermarket di Swedia:
1. Susu (Mjölk)
Dimulai dari produk yang semua orang pasti tahu. Susu sapi di Swedia dibagi sesuai persentase lemaknya:
- Mjölk yang punya kemasan warna merah memiliki 3% lemak.
- Mellanmjölk yang berwarna hijau memiliki 1.5% lemak. Mellan di sini artinya ‘di tengah-tengah’ atau ‘di antara’.
- Lättmjölk dengan kemasan warna biru muda memiliki 0.5% lemak. Lätt berarti ringan (light).
- Minimjölk dengan kemasan warna kuning memiliki 0.1% lemak. Kalau di Indonesia, ini seperti skimmed milk.
Untuk rasa susu, mungkin tidak seberagam di Indonesia. Hanya ada rasa yang umum seperti rasa coklat dan stroberi. Selain susu sapi biasa, alternatif susu juga sangat beragam mulai dari havredryck (oat milk), almond milk, coconut milk, soy milk, rice milk, hingga potato milk. Ini adalah pilihan bagi para vegan ataupun yang lactose-intolerant.
2. Yoghurt
Di Swedia, yoghurt umumnya dimakan bersama dengan sereal seperti granola. Kebanyakan yoghurt dikemas dalam packaging karton yang mirip susu sehingga gampang untuk dituang. Kita dapat menemui yoghurt dari rasa natural (naturell) hingga yang memiliki berbagai macam rasa buah.
Banyak juga yoghurt dengan konsistensi yang lebih kental dalam kemasan bucket seperti turkish yoghurt dan greek yoghurt. Di Swedia juga ada yang bernama Labneh, yoghurt kental dengan persentase lemak lebih tinggi. Bagi yang vegan, tersedia juga yoghurt yang terbuat dari oat.
3. Filmjölk
Ini adalah produk khas Swedia berupa susu yang difermentasi dengan bakteri yang bagus untuk pencernaan. Tekstur filmjölk agak kental dengan rasa asam, hampir seperti yoghurt. Filmjölk biasa dimakan saat sarapan bersama dengan granola atau diminum seperti susu. Sama seperti yoghurt, filmjölk tersedia dalam berbagai rasa. Selain itu, ada juga yang disebut A-fil, Onaka, dan Kefir. Perbedaannya ada pada nutritional content dan jenis bakteri yang digunakan untuk fermentasi.
4. Kvarg
Produk turunan keju yang berasal dari Jerman, dalam bahasa Inggris disebut quark. Kvarg memiliki rasa yang bisa dibilang seperti yoghurt. Tekstur kvarg juga sangat kental seperti turkish yoghurt. Biasanya kvarg dimakan dengan sereal atau dioleskan pada roti. Beberapa resep masakan dari Swedia juga menggunakan kvarg.
Lagi-lagi, tersedia berbagai macam rasa untuk produk kvarg ini. Saya pribadi menyukai kvarg vanilla (vaniljsmak). Ada pula versi kvarg yang lebih cair yang diperuntukkan untuk diminum. Kemasannya berbentuk botol dan disebut drick kvarg.
5. Cottage Cheese
Produk turunan keju yang berasal dari Jerman, dalam bahasa Inggris disebut quark. Kvarg memiliki rasa yang bisa dibilang seperti yoghurt. Tekstur kvarg juga sangat kental seperti turkish yoghurt. Biasanya, kvarg dimakan dengan sereal atau dioleskan pada roti. Beberapa resep masakan dari Swedia juga menggunakan kvarg sebagai bahan dasarnya.
6. Cream (Grädde)
Swedia memiliki berbagai produk krim yang menurut saya sangat kompleks dan sulit dibedakan. Beberapa yang paling sering ditemui adalah:
- Sour cream (gräddfil). Sesuai namanya, ini adalah krim putih dengan sedikit rasa asam. Krim yang banyak digunakan di berbagai resep makanan di Swedia.
- Cream milk (gräddmjölk). Campuran antara susu dan krim yang suka dipakai untuk memasak. Kita mungkin pernah mendengar akan half-half yang sering ada di resep berbahasa Inggris. Gräddmjölk hampir mirip dengan itu, namun dengan kadar lemak jauh lebih rendah. Produk serupa dengan kadar lemak lebih tinggi disebut mellangrädde.
- Heavy cream (visp grädde). Krim cair yang sering digunakan untuk memasak makanan seperti creamy pasta atau creamy salmon. Bisa juga dijadikan whipping cream untuk hiasan atau isian kue.
Fresh cream (crème fraîche). Seperti namanya, krim ini berasal dari Perancis. Krim ini bisa dijadikan cocolan, topping makanan, dengan roti, untuk mengentalkan sup, dan berbagai kombinasi lainnya.
7. Mentega / Butter (Smör)
Mentega di Swedia bisa dibagi menjadi 3:
- Osaltat smör atau mentega tanpa garam, memiliki kode warna biru.
- Normalsaltat smör adalah mentega dengan kadar garam standar, memiliki kode warna hijau.
- Extrasaltat smör adalah mentega dengan kadar garam tertinggi, memiliki kode warna merah.
Mentega yang digunakan untuk memasak dan untuk olesan dibedakan dari bentuk kemasannya. Biasanya, mentega yang diperuntukkan untuk memasak dikemas dalam bungkus foil, sedangkan mentega olesan dikemas dalam kotak plastik yang lebih kokoh. Selain mentega, orang-orang Swedia juga sering menggunakan margarin untuk memasak.
8. Keju (Ost)
Membahas keju sepertinya perlu postingan tersendiri. Di Swedia, rak keju dipisahkan dari dairy products lainnya dan bisa membentang dari ujung koridor supermarket ke ujung satunya lagi. Mungkin jenisnya bahkan lebih beragam dari seluruh dairy products yang ada.
Keju yang dijual di Swedia berasal dari berbagai negara. Terdapat keju asal Italia seperti grana padano, keju Perancis seperti brie dan gruyere, keju Belanda seperti gouda, dan masih banyak lagi. Keju asal Swedia pun tidak kalah beragamnya, seperti Gräddost, Prästost, dan Hushållsost.
Swedes’ dairy products’ game is really strong, isn’t it? Beberapa nama produk bahkan tidak memiliki terjemahan bahasa Inggris yang pas karena merupakan produk khas Swedia. Tidak cukup dengan beragam namanya, produk-produk ini pun dikonsumsi dengan berbagai cara yang kebanyakan merupakan hal baru terutama bagi orang-orang Indonesia. Sungguh membingungkan.
Selain itu, bagi orang-orang yang lactose-intolerant ataupun vegan, mengonsumsi produk turunan dari susu tidak memungkinkan bagi mereka. Namun, hal ini sangat diperhatikan di Swedia. Terbukti dengan selalu adanya opsi laktosfri (lactose-free) bagi semua dairy products. Ditambah lagi, banyak produk alternatif yang tidak berasal dari susu sapi selalu bisa ditemui di supermarket.
Saya harap artikel ini dapat menjadi navigasi teman-teman dalam menjelajahi lorong dairy products saat berbelanja di supermarket Swedia. Hej då!
Ranti Ekaputri
Editor: Jessika
Child Culture Design
University of Gothenburg