Sebagai negara yang terbuka terhadap kalangan internasional dan mempunyai sistem pendidikan berkualitas tinggi, Swedia merupakan salah satu negara tujuan pilihan untuk melanjutkan pendidikan tinggi bagi mahasiswa dari seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Banyak kampus ternama di Swedia menawarkan berbagai macam program studi internasional dalam jenjang Master’s maupun PhD. Namun, tahukah anda bahwa ada juga program studi Bachelor’s yang tersedia untuk mahasiswa internasional?
Untuk mendapatkan konteks dari pernyataan terakhir saya di atas, berikut adalah sebuah pengantar singkat: menurut statistika persebaran mahasiswa PPI Swedia per tahun 2018, terhitung ada 4 mahasiswa tingkat S1 / Bachelor’s, 149 mahasiswa tingkat S2 / Master’s, dan 33 mahasiswa tingkat S3 / Doctoral. Dengan rasio perbandingan 1 mahasiswa Bachelor’s : 37 mahasiswa Master’s : 8 mahasiswa Doctoral, mahasiswa Indonesia tingkat S1 di Swedia saat ini bisa dianggap sebagai spesies yang cukup langka. Saya sendiri sering menganggap fakta itu sebagai bahan perkenalan diri yang unik, tapi…
Mengapa begitu jarang? Mungkin karena banyak orang menganggap bahwa program Bachelor’s yang tersedia hanya menggunakan bahasa pengantar Swedia. Padahal, jika menelusuri website UniversityAdmissions.se, terdapat sekitar 73 program studi Bachelor’s yang ditawarkan dengan bahasa pengantar Inggris. Adapun pilihan bidang studi yang ditawarkan untuk tingkat Bachelor’s cukup beraneka ragam, dari computer sciences, bisnis dan ekonomi, kesenian, maupun life sciences. Jadi, sebenarnya program studi di Swedia sangat terbuka untuk mahasiswa internasional untuk segala tingkat pendidikan, termasuk tingkat dasar seperti program Bachelor’s.
Seperti apa pengalaman kuliah program Bachelor di Swedia?
Di Swedia, program studi Bachelor’s umumnya berdurasi 3 tahun dan berbobot 180 ECTS. Mata kuliah yang dipelajari mencakup pengetahuan teori dan praktek dasar, tapi juga mendalami bidang jurusan yang dipilih. Mata kuliah bisa dibagi berdasarkan sistem periodik atau semester, tergantung kebijakan universitas masing-masing. Semester terakhir biasanya diakhiri dengan mengerjakan bachelor’s thesis, antara di kampus atau di perusahaan tertentu.
Sebagai contoh, saya akan menjelaskan lebih lanjut tentang program studi yang sedang saya ambil, Bachelor of Biomedicine di Karolinska Institutet. Program ini berfokus terhadap berbagai aspek tentang kesehatan manusia, termasuk anatomi dan fungsi berbagai sistem tubuh, dan cara kerja penyakit (misalnya kanker, penyakit kardiovaskuler) dari segi klinis dan molekuler (penjelasan nyelenehnya, mirip jurusan kedokteran tapi tanpa aspek merawat pasien). Selain belajar tentang natural sciences dasar seperti biokimia dan statistika, kami juga mengambil mata kuliah seperti neuroscience, mikrobiologi, imunologi dan onkologi, yang lebih mengarah ke sisi biomedis.
Secara umum, kurikulum kami terdiri atas kelas (lectures), seminar atau group discussion, dan praktikum laboratorium. Karena eksperimen di lab adalah bagian penting dari bidang biomedicine, kurikulumnya ditekankan pada praktikum (selain pengetahuan teori, tentunya). Sesi praktikum juga bermanfaat untuk mempelajari teknik-teknik dasar di lab, yang akan berguna saat tesis atau melanjutkan pendidikan tinggi. Selain itu, sesi seminar dan group discussion juga berguna untuk menerapkan teori yang telah kami pelajari di ruangan kelas. Kebanyakan tugas yang kami terima berupa laporan atau presentasi harus dikerjakan dalam kelompok. Karena kelas program Biomedicine sangat internasional, disini kami mendapatkan kesempatan untuk bekerja sama dengan teman-teman sekelas dari latar belakang beragam. Pada saat bersamaan, kami secara individu juga dituntut untuk belajar mengatur waktu dan mencari informasi secara mandiri.
Salah satu keuntungan kuliah di Swedia adalah mendapatkan kesempatan untuk belajar dari penelitian terkini, karena banyak universitas di Swedia aktif dalam bidang riset, termasuk di Karolinska Institutet. Mahasiswa disini juga mendapatkan kesempatan untuk menghadiri guest lectures dan berpartisipasi dalam study visit. Di program saya, dosen kami mengundang beberapa pembicara eksternal seperti profesor dari universitas lain atau alumni Karolinska Institutet. Kami juga berkesempatan untuk mengunjungi lab-lab riset di kampus untuk melihat langsung cara kerja para peneliti.
Selain itu, keunggulan dari sistem pendidikan Swedia adalah fleksibilitasnya. Grading system yang digunakan dalam program ini adalah Fail (U), Pass (G), dan Pass with Distinction (VG). Jika tidak lulus pada salah satu mata kuliah, kami mendapatkan kesempatan untuk mengambil retake exam beberapa kali hingga lulus. Selain itu, jika ada salah satu komponen yang tidak lulus (misalnya praktikum atau presentasi), hanya komponen itu yang perlu diulang, tidak perlu mengulang seluruh mata kuliah itu dari awal. Jadi, sistem pendidikan disini tidak menekankan pada nilai, tapi pada pengertian secara keseluruhan. Seperti yang diceritakan oleh teman-teman mahasiswa lain di blog ini, mahasiswa disini lebih bebas bertanya kepada dosen, karena (1) orang Swedia sangat fasih berbahasa Inggris dan (2) budaya setempat yang cenderung informal lebih memudahkan interaksi antara mahasiswa dan dosen. Misalnya, dosen dipanggil dengan nama depan tanpa sebutan gelar, jadi ini semacam cara untuk mengurangi ’batasan’ komunikasi antara dosen dan mahasiswa.
Di luar kelas, mahasiswa di Swedia juga berkesempatan untuk berpartisipasi dalam berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler, seperti internship, exchange studies, kompetisi, dan organisasi mahasiswa seperti student union atau PPI. Saya sendiri kebetulan pernah mengikuti program summer school kampus untuk mahasiswa sarjana, dimana saya mengerjakan proyek penelitian di lab kampus selama 6 minggu dengan bimbingan supervisor. Mulai dari semester kedua, saya aktif mengikuti kegiatan dari student union dalam kampus dan PPI Swedia di luar kampus, dan bermain gamelan bersama teman-teman mahasiswa lainnya di Wisma KBRI Stockholm. Work-life balance di Swedia cukup bagus: walaupun dihadapkan dengan jadwal kuliah padat, kami masih punya kesempatan untuk bersantai dan menikmati kehidupan mahasiswa!
Swedia adalah negara tujuan menempuh pendidikan tinggi yang tak kalah menarik dari negara lain, termasuk untuk program studi Bachelor’s. Saya senang menjalani studi saya di Swedia karena saya telah mendapatkan banyak kesempatan untuk berkembang sebagai individu, dan juga belajar tentang perspektif baru dari segi akademis maupun sosial.
Tertarik untuk menempuh studi Bachelor di Swedia? Ayo simak informasi tentang pendaftaran di bawah ini!
Bagaimana cara mendaftar untuk program Bachelor di Swedia?
Semua pendaftaran ke program studi di Swedia dapat dilakukan melalui website UniversityAdmissions.se. Setelah mendaftarkan akun di UniversityAdmissions.se, langkah pertama pendaftaran adalah menentukan pilihan dan ranking program yang diminati. Untuk tingkat Bachelor’s, maksimum 8 pilihan program dapat dimasukkan dalam pendaftaran. Selanjutnya adalah mengupload dokumen-dokumen seperti transkrip akademik, hasil tes bahasa Inggris, dan paspor. Transkrip akademik yang dilampirkan untuk pendaftaran ke program Bachelor’s harus menunjukkan bukti tamat pendidikan level upper secondary, atau setara tingkat SMA di Indonesia. Selain itu, ada juga beberapa persyaratan masuk spesifik ke program yang diminati yang perlu diperhatikan, misalnya seperti mengambil mata pelajaran tertentu dengan level setara dengan sistem pendidikan Swedia. Untuk penyetaraan sistem pendidikan Indonesia dengan Swedia bisa dibaca lewat link berikut (informasi dalam bahasa Swedia): https://bedomningshandboken.uhr.se/utlandska-gymnasiala/alla-lander/indonesien. Biasanya ada 2 periodik pendaftaran, untuk Autumn dan Spring. Program studi internasional biasanya membuka pendaftaran untuk Autumn semester. Informasi lebih lanjut dapat dibaca di website UniversityAdmissions.se (https://www.universityadmissions.se/intl/start).
Catatan Penting! Pendaftaran untuk Autumn semester 2020 ditutup tanggal 15 Januari 2020. Deadline untuk mengupload dokumentasi dan membayar biaya pendaftaran adalah 3 Februari 2020.
Victoria Muliadi
Bachelor’s Programme in Biomedicine
Karolinska Institutet, Stockholm
Editor: Ria Ratna Sari