Royasia Viki Ramadani
Tidak pernah ada namanya kebetulan dalam hidup ini!
Tinggal di Kota Umeå, bagian utara Swedia, bisa dibilang empat musim itu tidak pernah ada. Orang Swedia bilang, di sini hanya dua musim, winter atau green winter. Bayangkan, musim dingin disini sudah mulai sejak orang-orang menikmati dedaunan berubah kecoklatan hingga bunga canola merekah kekuningan.
Ya, musim dingin di Umeå biasanya sudah dimulai dipenghujung musim gugur hingga tentunya, musim semi. Di sini, salju tebal tidak akan pernah absen, dan suhu terendah bisa mencapai -24° C, (Baca: ‘rasa sebenarnya’ mencapai -30° C).
Apakah ini bagian dari rencana hidup saya? Tidak pernah sama sekali!
Sudah tentu sebagai orang tropis saya merasa khawatir di awal. Tapi, orang bijak di Skandinavia suatu kala berkata, “Det finns inget dåligt väder, bara dåliga kläder”, atau tidak pernah ada namanya cuaca buruk, yang ada hanya cara berpakaian yang kurang tepat.
Tempat yang tidak disangka-sangka bukan berarti tempat tanpa perjuangan atau perencanaan. Bagi sebagian masyarakat Indonesia, menempuh studi di luar negeri dan atau spesifik di negara di Eropa terdengar semakin populer, ditambah dengan bertambahnya alternatif beasiswa dari dalam negeri.
Lalu bagaimana dengan studi di Swedia? Apakah Swedia termasuk tujuan populer dibandingkan dengan negara Eropa lainnya?
Mungkin bisa dibilang belum, jika berkaca pada pengalaman saya pribadi yang baru melirik Swedia di akhir-akhir periode pencarian untuk program studi Master. Hal ini bisa jadi karena ketersediaan informasi yang minim tentang studi di Swedia, setidaknya di lingkungan saya sebelumnya.
Tetapi bukankah selalu ada alasan dan kesempatan untuk mencari pembanding, mencoba pengalaman baru, serta menemukan sesuatu dari yang mungkin banyak orang belum pertimbangkan?
Sistem pendidikan dan penyaringan universitas di Swedia pun cukup berbeda, bisa di cek melalui https://studyinsweden.se/ dan untuk persyaratan administratif bisa melalui https://www.universityadmissions.se. Semakin dini untuk mempelajari dan pertimbangkan pilihan dalam perencanaan studi, hasilnya akan selalu lebih baik.
Bagaimana dengan pilihan studi di utara Swedia? Dari banyaknya universitas di Swedia mari sesekali mampir dan tengok bagian utara, yaitu Kota Umeå.
Pelajar Indonesia di Umeå sendiri tidak terlalu banyak dan mayoritas berada di departemen epidemiology and public health. Adanya kerjasama riset dibidang public health dengan salah satu universitas di Indonesia, ditambah dengan salah satu profesor di departemen ini yang berasal dari Indonesia membuat nama Indonesia cukup terkenal di departemen saya.
Setidaknya di kota tempat saya dilahirkan menjadi lebih popular disini karena banyaknya penelitian di Kota Purworejo, bahkan lebih popular dibandingkan ketika saya menyebutkan Kota Purworejo tersebut saat berkuliah di Indonesia, yang kebanyakan akan ditanya balik, dimana itu?
Memiliki teman satu program yang berasal dari 30 negara yang berbeda dan sistem pendidikan yang saya rasa baik adalah hal yang bisa dibilang dapat membayar suhu minus saat musim dingin.
Sebagai contoh, sistem pendidikan yang saya dan sebagian besar kami (teman kelas saya) suka adalah penilaian yang berasal dari berbagai aspek: presentasi, report/paper/project, dan ujian disetiap mata kuliah (sit in) selama 6 jam di setiap mata kuliahnya. Proses pembelajaran dengan sitem modul dan satu minggu reading week sebelum ujian adalah hal yang saya bilang sangat efektif untuk mempelajari mata kuliah secara komprehensif.
Tentunya, akses informasi, fasilitas dan kemudahan menjangkau tim dosen adalah nilai tambah lainnya!
Lalu, bagaimana kehidupan mahasiswa Indonesia di kota kecil ini?
Diluar masa-masa kuliah, dan bekerja (mahasiswa PhD terhitung sebagai pekerja di Swedia), aktivitas berkumpul atau bertemu dengan mahasiswa Indonesia dan atau penduduk Indonesia di Umeå (minimal sebulan sekali), mencoba aktivitas yang sebelumnya mungkin belum pernah dicoba seperti ski, nonton hockey, melihat aurora yang sering terlihat dari danau dekat dengan tempat kami tinggal, mengunjungi museum, atau melihat hewan-hewan khas utara, atau sekedar ngobrol dan masak bareng.
Berjalan sehari-hari melewati gunungan salju saat musim dingin juga salah satu bonus jika kamu menganggap bahwa salju itu cantik, apalagi kombinasi salju dan matahari. Selain itu ketenangan untuk dapat belajar, keseimbangan kualitas hidup dan penghargaan terhadap ruang privat disini, akan menjadi hal yang dirindukan.
Jadi, bagi teman-teman yang berniat untuk belajar ke sini, ayo persiapkan dengan matang, dan bagi teman-teman yang akan kesini bulan September.
Välkommen till Umeå!!
Jadi makin pengen lanjut S2 di Umea, saya udah cari-cari informasinya tetapi masih bingung.