Aurora Borealis atau Northern Light adalah fenomena langit yang bisa terlihat dari bagian utara Bumi. Misalnya Kanada, Norwegia, Islandia, Rusia, Finlandia, dan juga Swedia. Terutama di bagian utara dari tiap-tiap negara tersebut. Saya bersama teman-teman baru saja kembali dari perjalanan berburu Aurora di bagian utara Swedia, tepatnya di Abisko.
Abisko
Abisko adalah dataran tinggi di bagian utara Swedia. Desa kecil yang hanya dihuni oleh sekitar 150 penduduk lokal. Sangat sedikit ya? Bahkan, lima tahun lalu sensus penduduknya hanya 75 orang saja! (sumber:wikipedia). Satu jam berkereta (ke arah utara) dari kota paling utara di Swedia yaitu Kiruna. Abisko diminati wisatawan pada musim panas (bulan Juli-Agustus) maupun pada musim dingin (Desember-Januari). Lokasinya yang berdekatan dengan danau besar dan juga dikelilingi pegunungan membuat Abisko cocok bagi para penyuka alam. Pemandangannya indah.
Ada banyak alasan kenapa para wisatawan meminati Abisko. Pertama, karena Abisko tempat yang cocok untuk berburu Aurora. Karena Abisko merupakan wilayah desa, tidak banyak cahaya lampu dari bangunan-bangunan di sana. Sedikit berjalan ke arah danau saja kita sudah mendapat gelap yang diperlukan untuk melihat Aurora. Alasan kedua pastinya adalah alamnya. Kemudian ada jalur trekking paling terkenal di Swedia yang dinamakan Kungsleden atau The King’s Trail. Jalur ini panjangnya 440 km.
Abisko terdiri dari dua bagian, atau setidaknya ada dua stasiun kereta di Abisko. Yaitu Abisko Östra (Abisko Timur) dan Abisko Turisstation. Abisko Östra punya lebih banyak rumah dan penginapan dibandingkan Abisko Turisstation yang hanya ada satu penginapan saja dan tidak ada rumah penduduk. Kebetulan kami menginap di Abisko Turisstation.
Penginapan STF Turisstation
STF adalah singkatan dari Svenska Turistföreningen, alias asosiasi turis Swedia. STF merupakan badan atau komunitas yang berurusan dengan pariwisata dan wisatawan di Swedia. STF ini punya banyak penginapan dan tempat-tempat wisata di seluruh Swedia. Salah satunya adalah tempat yang kami tinggali selama berada di Abisko kemarin.
Penginapannya terdiri dari dua bangunan. Bangunan utamanya adalah hotel. Bisa dikatakan hotel ini setara dengan hotel bintang dua. Tetapi kami mengambil kamar di bangunan kedua yaitu hostel. Kelas dan harganya lebih murah namun sangat bersih dan rapih. Satu kamar terdiri dari enam tempat tidur. Kebetulan kami enam orang, sehingga satu kamar khusus grup kami saja dan tidak bercampur dengan wisatawan lain. Hostel ini memiliki fasilitas internet gratis, sauna, dan dapur umum dengan peralatan yang lengkap.
Posisi penginapan lumayan strategis. Berseberangan dengan stasiun kereta. Terletak di atas bukit dan dekat dengan danau. Lokasi penginapan juga berada di sebelah taman nasional Abisko, di mana ada air terjun lumayan besar yang bisa dilihat dengan jalan kaki sepuluh menit saja dari hostel.
Perjalanan 5 hari 4 malam kami
Sebenarnya kami hanya mengina selama dua malam, diapit oleh malam pertama dan terakhir yang merupakan perjalanan kereta. Berangkat selasa sore dari Stockholm, tiba enam belas jam setelahnya yaitu pada pagi keesokan harinya. Begitu pula dengan pulangnya. Terasa singkat memang, hanya dua malam di Abisko apalagi untuk berburu Aurora yang tidak mudah ditemukan.
Tiga orang dari rombongan kami adalah mahasiswa Indonesia di Swedia yaitu saya, Hendro Agam yang merupakan mahasiswa PhD di Stockholm School of Economy, dan Akshanto Anandito yang sekarang menjalani tahun pertama program master di KTH. Tiga lainnya adalah Anjari (istri dari Agam) dan kedua keponakan saya yang sedang berlibur di Swedia.
Untuk melihat Aurora diperlukan tiga hal utama; kekuatan Aurora yang cukup, langit yang cerah, dan tempat melihat yang gelap. Karena posisi Abisko sudah di utara dan di bawah lingkaran Arctic, Aurora berkekuatan kecil pun akan tetap terlihat. Jadi, faktor kekuatan bisa diabaikan. Faktor tempat gelap juga sudah terpenuhi karena Abisko sejatinya memiliki lebih banyak hutan dan alam daripada tempat penginapan. Namun, prakiraan cuaca mengatakan bahwa sepanjang malam akan berawan selama kami ada di sana. Sempat membuat kami sedih juga. Saya berusaha menghibur dengan berkata bahwa prakiraan cuaca tidak selalu benar dan tetap ada harapan untuk menemukan Aurora.
Alhamdulillah, ternyata memang benar. Pada kedua malam kami di sana, Aurora dapat terlihat dengan jelas. Walau tidak begitu kuat, tapi terlihat jelas oleh mata. Berwarna hijau dan melukis langit seperti pelangi malam, membentang panjang di atas kepala kami. Sungguh indah.
Selain berburu Aurora di malam hari, kami juga menggunakan waktu siang hari yang tidak berapa lama (sekitar 5 jam saja, mulai pukul 09.30 hingga 13.30) untuk menjelajah alam sekitaran Abisko. Kami bermain seluncur salju, menemukan air terjun yang setengahnya membeku, dan satu titik ketinggian yang indah pemandangannya. Menurut saya pengaturan waktu seperti ini lumayan bagus. Bangun tidur pukul delapan pagi dan sarapan. Jam 09.30 keluar dan menjelajah. Jika beruntung akan melihat matahari terbit juga. Pukul 13.00 pulang dan makan siang, lalu istirahat beberapa jam untuk mengumpulkan tenaga untuk malam harinya. Mulai pukul 21.00 hingga jam 02.00 dini hari adalah waktu terbaik untuk keluar dan berburu Aurora.
Sebagai kesimpulan, Swedia bagian utara menawarkan banyak daya tarik, khususnya yang berhubungan dengan alam. Aurora, taman nasional, dan pegunungannya sungguh sesuatu yang harus kamu datangi juga kalau suatu saat nanti bersekolah di Swedia.