Lund (30/9) – Diplomat ulung sekaligus mantan Menteri Luar negeri Republik Indonesia, Dr. Hassan Wirajuda meluangkan waktunya untuk bertemu dan berbagi pengalaman dengan mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam PPI Swedia di Lund, sesaat setelah selesai memberikan kuliah umum di Centre for East and South-East Asian Studies, Lund University dengan topik The Permanent Court of Arbitration Ruling on the South China Sea: Implications for Indonesia and Beyond. Sehari sebelumnya (29/9), beliau telah memberikan kuliah umum bertajuk The Promotion of Human Rights in South East Asiadi Raoul Wallenberg Institute of Human Rights and Humanitarian Law, Lund University.
Dalam pertemuan tersebut, Dr. Hassan Wirajuda menekankan pentingnya perspektif multidisiplin ilmu bagi para mahasiswa agar dapat melihat suatu permasalahan dari perbagai sudut pandang dan tidak hanya dari satu bidang ilmu pengetahuan saja. Beliau juga menyampaikan harapannya agar ke depan lebih banyak mahasiswa Indonesia yang berkesempatan mengenyam pendidikan di luar negeri, karena saat ini kesempatan generasi muda untuk melanjutkan pendidikan melalui beasiswa sangat terbuka luas.
Bahasa juga menjadi sesuatu yang sangat ditekankan oleh beliau mengingat banyak generasi muda yang memiliki pengetahuan/skill yang baik dalam bidangnya namun masih minim penguasaan bahasa, khususnya Bahasa Inggris sehingga belum memiliki kesempatan berkompetisi di kancah internasional.
“Penting bagi generasi muda untuk tidak hanya mahir dalam bidangnya namun juga mahir dalam penguasaan bahasa asing, karena pemahaman bahasa asing merupakan salah satu cara untuk dapat meningkatkan kompetisi di tingkat nasional maupun global”, ujar Menlu RI untuk 2 (dua) periode Presiden tersebut.
Dengan berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), hal ini harus dilihat sebagai kesempatan bagi generasi muda untuk berkompetisi di luar negeri dengan semakin terbukanya pasar tenaga kerja profesional, dan bukan menjadi khawatir akan berkurangnya kesempatan tenaga kerja lokal.
Beliau pun sekali lagi menekankan pentingnya penguasaan Bahasa asing untuk dapat berkompetisi di laur negeri. Beliau menjelaskan banyak kebutuhan tenaga kerja berkeahlian (skilled worker) di luar negeri seperti perawat, dokter dan tenaga profesional lainnya, namun namun potensi dari Indonesia banyak yang terkendala dengan pemahaman Bahasa Inggris yang belum memadai.
“Aim high and punch above your weight” pesan Dr. Hassan Wirajuda kepada mahasiswa yang belajar di Swedia agar dapat mencapai prestasi lebih dari apa yang diharapkan.
Dalam pertemuan ini, mahasiswa Indonesia berkesempatan untuk melakukan diskusi dan tanya jawab seputar isu lingkungan hidup, nation branding, dan juga potensi energi terbarukan Indonesia di masa mendatang dalam kacamata diplomasi dan hubungan bilateral dengan negara-negara maju seperti Swedia. Dalam kunjungan ini, Dr. Hassan Wirajuda didampingi oleh Duta Besar Indonesia untuk Swedia-Latvia H.E.Bagas Hapsoro, staf KBRI Stockholm, dan staf diplomatik dari Kementerian Luar Negeri RI.
Dr. Hassan Wirajuda adalah diplomat karir Kementerian Luar Negeri RI yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri sejak 2001-2004 (Kabinet Gotong Royong) era Presiden Megawati Soekarnoputri hingga 2004-2009 (Kabinet Indonesia Bersatu) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Setelah memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia, dalam perjalanan karirnya beliau memiliki sertifikasi dalam bidang diplomasi dariOxford University; Mater of Arts in Law and Diplomacy dari Fletcher School of Law and Diplomacy. Tufts University; Master of Law dari Harvard University School of Law; dan Doctor in Juridical Science in International Law dari the University of Virginia School of Law dengan disertasi mengenai hukum dan politik kelautan di Asia Tenggara.
Oleh Rizka Pravitianasari