Halo teman-teman, kali ini saya akan bercerita tentang macam-macam institusi kesehatan yang ada di Swedia. Institusi kesehatan di Swedia dapat dibedakan tergantung tingkat urgensi dan parahnya kondisi, daaann segala sesuatunya harus terdaftar terlebih dahulu, jadi ga bisa sembarangan begitu saja. Untuk tahu lebih jelasnya, akan saya lanjutkan di bawah ini!
1. Närhälsan
Kurang lebih fungsinya sama seperti klinik. Di beberapa daerah di Swedia, setiap orang terdaftar di klinik terdekat sesuai kommun (semacam kecamatan) tempat tinggal masing-masing individu. Namun di beberapa wilayah lain, setiap orang justru harus mencari dan mendaftarkan dirinya sendiri di Närhälsan pilihannya. Dokter yang praktek di Närhälsan juga variatif, ada yang dokter umum dan ada juga dokter spesialis. Biasanya, sebelum kita pergi ke Närhälsan, kita harus membuat janji terlebih dahulu dengan menelpon klinik langsung atau ke 1177. Ketika tersambung, kita akan terhubung dengan operator dan ditanya layanan apa yang kita butuhkan. Kemudian, kita akan diminta untuk meninggalkan nomor telpon, personal number, dan selanjutnya akan ditelpon oleh suster klinik sesuai jam yang disediakan oleh operator. Ketika ditelpon oleh suster, biasanya kita akan ditanya tentang penyakit, gejala, dan hal umum lainnya, lalu suster akan memutuskan apakah kita perlu mengunjungi klinik untuk mendapat pertolongan atau tidak. Tergantung tingkat kepadatan janji, jadwal kita berkunjung ke klinik pun biasanya tidak bisa segera, namun tentu hal ini bisa berbeda-beda.
Sebenarnya, kalau mau datang ke Närhälsan tanpa buat janji pun (biasanya disebut dengan istilah drop-in), boleh-boleh saja, tapi ada resiko antara waktu tunggu yang cukup panjang atau bahkan ditolak mentah-mentah oleh suster karena padatnya jadwal klinik. Kalau kasusnya seperti yang kedua, kita bisa beralih ke Närakuten.
2. Närakuten
Närakuten diperuntukkan bagi orang yang tidak dapat mendapatkan janji dengan segera di Närhälsan atau memiliki kondisi gawat darurat (yang tidak terlalu parah) di luar jam praktek Närhälsan. Kita bisa langsung datang ke Närakuten kapan pun kita mau. Biasanya jam operasional Närakuten tergolong lebih lama (biasanya masih buka setelah jam praktek Närhälsan habis). Selain dari itu, jumlah Närakuten tidak sebanyak Närhälsan. Sistem layanan di Närakuten menggunakan first come first serve basis dengan mengambil nomor antrian. Dokter yang praktek di sini juga jumlah dan keahliannya tidak menentu jadi tidak bisa digeneralisasi. Karena sistemnya first come first serve itu tadi menyebabkan antrian menjadi panjang, dapat dipastikan kalau waktu tunggu di Närakuten juga cukup lama. Jadi…..banyak-banyak hela napas, tahan sakitnya, dengerin musik atau bawa hiburan lainnya misal buku, atau siapin batre hp yang banyak hahaha.
3. Rumah sakit
Nah berbeda dengan di Indonesia, di Swedia, kita tidak bisa berobat ke rumah sakit begitu saja. Umumnya, rumah sakit hanya diperuntukkan bagi orang yang mengalami kecelakaan, penyakit akut, dan kondisi gawat darurat yang cukup serius. Biasanya orang yang menelpon ke 112 (nomor telepon gawat darurat di Swedia) dilarikan ke sini. Di rumah sakit, tentu banyak sekali dokter dari berbagi macam spesialis yang menjalankan praktek. Untuk dapat berobat ke rumah sakit, biasanya diperlukan surat rujukan dari dokter di Närhälsan, misalnya yang menunjukkan bahwa kasus tidak bisa ditangani sendiri oleh Närhälsan dikarenakan peralatan yang kurang memadai.
Sekedar informasi, berdasarkan cerita seorang teman yang saat ini sedang kuliah kedokteran di Swedia, jumlah tenaga medis di Swedia masih tergolong minim. Inilah sebabnya mengapa semuanya harus berdasarkan prioritas dan urgensi masing-masing kasus, selain tentu nya agar sistem pelayanan dapat berjalan teratur.
Mungkin beberapa teman-teman pernah mendengar bahwa di Swedia setiap orang wajib memiliki personal number. Ini tuh benda sakti banget pokonya. Naahh, salah satu kegunaannya adalah untuk menyimpan riwayat penyakit kita dan penanganannya. Oh ya, ketika kita memiliki personal number, secara otomatis kita juga memiliki akses untuk asuransi kesehatan Swedia, tanpa diharuskan membayar biaya tambahan. Hak kita akan kesehatan disamakan dengan warga negara Swedia sendiri. Setiap kita berkunjung ke institusi kesehatan di atas, kita diwajibkan untuk membayar 100 SEK atau setara sekitar 150.000 Rupiah, belum termasuk biaya obat. Tidak seperti di Indonesia, di Swedia jarang sekali ada dokter yang membuka praktek pribadi, mungkin ada, tapi sepanjang pengalaman saya tinggal di Swedia, saya belum pernah lihat tuh hehe.
Sekian cerita dari saya, semoga bermanfaat untuk teman-teman semua.
Disclaimer: cerita di atas adalah murni pengalaman penulis. Perbedaan keadaan di kenyataan bukan tanggung jawab penulis.
/Vanessa Engelen