Dua tahun lalu, Sania bolos izin kerja karena mau ke Universitas Udayana – kenapa? Karena ada Pameran Perguruan Tinggi Eropa (EHEF) saat itu dan inilah langkah pertama Sania menuju Swedia.
Jujur, dulu Sania hanya punya keinginan untuk lanjut studi S2 ke Swedia tapi belum ada tujuan pasti ke mana, yang pasti belajar sustainability. Dalam rangka mencari informasi dan melengkapi gambaran masa depan maka pergilah Sania siang itu di hari Kamis, 5 November 2015, ke EHEF di Denpasar. Dengan bekal buku catatan dan pulpen beserta tidak lupa rasa ingin tahu, Sania diantar Pak Ojek menerobos terik matahari. Sudah terbayang akan ada banyak booth dari berbagai institusi pendidikan dan diramaikan oleh calon mahasiswa dengan tujuan yang sama, melanjutkan studi. Ternyata oh ternyata, aktivitas dari Gunung Rinjani berefek kepada ‘hilangnya’ para peserta pameran. Dari empat booth yang mewakili institusi pendidikan di Swedia, hanya perwakilan dari Swedish Institute – Study in Sweden yang hadir di tempat, yaitu Mbak Amreta!
Dengan sedikitnya peserta pameran, tidak banyak yang bisa dilakukan. Jadwal presentasi pun banyak berubah, untung Sania bertemu dengan teman (Hai, Kak Astrid!) jadi tidak bosan menunggu presentasi Study in Sweden. Akhirnya saat yang ditunggu tiba, berhubung kapasitas kursi di ruangan sudah habis maka Sania berdiri sendirian di tengah ruangan agak ke belakang – yah di situ lah pokoknya. Mbak Amreta memberi sepatah kata pembukaan kemudian sebuah video diproyeksikan ke layar, lalu…
MERINDINGLAH BULU KUDUK!
Beneran, gak bohong, ruangan itu penuh orang tapi bulu kuduk berdiri saat menonton video yang disuguhkan Mbak Amreta. Video apaan emang? Ini videonya:
Jangan bilang kamu gak merasakan sensasi campur aduk dari senang, semangat, gak sabar, terinspirasi, dan lain sebagainya pas lihat video ini. ADUH SAMPAI SEKARANG PUN MASIH TERASA!! Keren banget, salut buat tim Study in Sweden.
Dari EHEF ini, Sania tahu bahwa proses pendaftaraan kuliah di Swedia itu mudah diikuti, dalam artian bisa dilakukan sendiri. Yap, pendaftaran bisa kamu lakukan sendiri melalui website University Admissions. Buat yang pernah tinggal di Bali, pasti tahu koneksi internet suka bikin sengsara. Ditambah kerumitan dokumen-dokumen yang sering menjadi syarat S2. Tapi tidak patah semangat dong, meski harus sabar sama internet untuk bisa korespondensi dengan teman-teman di berbagai lokasi yang membantu agar dokumen-dokumen persyaratan tersebut bisa terpenuhi, karena semua itu bisa dilakukan. Memang tidak mudah, tapi pasti bisa! Sebagai informasi, bantuan yang Sania maksud adalah untuk scan surat dari dosen yang berada di luar kota, begitu juga surat dari atasan yang saat itu berada di luar negeri, pencarian surat rekomendasi beserta ijazah yang lokasinya berada di kota lain. Kalau sekarang diingat, senang sekali rasanya. Banyak pihak yang membantu, mendukung, mendorong dan menyokong hingga akhirnya Sania bisa belajar pembangunan berkelanjutan di Uppsala University. Semua dimulai dari EHEF!
Selain informasi lengkap dan semangat, Sania juga membawa pulang sebuah brosur dari Study in Sweden dan di sisi belakang terdapat peta Swedia. Peta inilah yang membuat semangat tetap berjalan, gimana enggak soalnya ini peta ditempel di kamar jadi setiap hari pasti dilihat. Ternyata sekarang sudah mendatangi beberapa kota yang terdapat di peta tersebut, senang sekali!
Tahun ini akan ada EHEF ke-9 di Yogyakarta, Jakarta, dan Palembang. Informasi lebih lanjut bisa dilihat di poster ini:
Sania sarankan untuk menghadiri EHEF agar dapat informasi dan wawasan lebih banyak mengenai perguruan tinggi di Eropa. Bisa jadi kamu dapat inspirasi dan pencerahan untuk masa depan.
Featured Image: Magnus Liam Karlsson/imagebank.sweden.se
Oleh:
Made Sania - Uppsala
Master Programe in Sustainable Development di Uppsala University