Di negara-negara maju seperti di Swedia, penggunaan sabuk keselamatan ketika menggunakan mobil wajib hukumnya. Tidak peduli apakah kita duduk di kursi pengemudi, sebagai penumpang depan, ataupun duduk sebagai penumpang di belakang. Semuanya diharuskan menggunakan seatbelt. Tidak heran, Swedia menjadi salah satu negara dengan rasio korban meninggal akibat kecelakaan lalu-lintas dibandingkan dengan jumlah penduduk terendah di dunia. Dengan adanya sabuk pengaman ini, ternyata terdapat sekitar satu juta nyawa di seluruh dunia yang dapat diselamatkan pada peristiwa kecelakaan mobil. Luar biasa bukan? Teknologi sederhana yang sering kita sepelekan tersebut ternyata sangat bermanfaat.
Apakah kamu tertarik dan kemudian bertanya-tanya bagaimanakah sabuk keselamatan tersebut ditemukan? Siapa penemunya? Bagaimana proses penemuannya? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, teman-teman dapat berkunjung ke Volvo Museum yang terletak di kota terbesar kedua di Swedia yaitu kota Gothenburg. Yap benar, sabuk keselamatan yang biasa kita gunakan ketika mengendarai mobil adalah inovasi yang diciptakan di salah satu negara yang terletak di belahan benua eropa bagian utara ini.
Musim panas sekitar bulan Juni hingga Agustus adalah saat yang tepat untuk berkunjung ke museum di wilayah Scandinavia ini. Volvo museum tepatnya terletak di Arendals Skans, 405 08 Gothenburg. Museum ini sangat mudah dicapai dari pusat kota Gothenburg. Dengan menaiki Tram atau Bus kita memerlukan waktu sekitar 40 menit saja untuk mencapai museum ini. Kabar baiknya adalah museum ini buka setiap hari dari Senin sampai Minggu dengan waktu buka 2 jam lebih singkat di hari Sabtu dan Minggu. Tiketnya pun terjangkau. Cukup merogoh kocek sekitar 100 kronor (setara dengan 160 ribu), kita sudah dapat mem pelajari sejarah mobil Volvo yang terkenal sebagai mobil yang sangat aman. Sebagai mahasiswa, biaya tiket masuk menjadi lebih murah yaitu sekitar 80 kronor. Di museum ini kita diajak bernostalgia kembali ke masa lalu mulai dari tahun 1927, tahun dimana mobil pertama Volvo dibuat. Setiap area di museum ini dibagi dan dikelompokan menjadi beberapa dekade seiring dengan perkembangan desain dan teknologi mobil Volvo. Namun, ada dekade yang sangat menarik diulas di museum ini yakni dekade 50-60an. Yap benar sekali, pada rentang dekade inilah sabuk legendaris penyelamat nyawa ditemukan.
Adalah Nils Bohlin, insinyur kawakan Volvo yang pertama kali mendesain sabuk keselamatan seperti yang kita pakai sekarang ini, yang lebih dikenal dengan 3-points seatbelt. Sebelumnya memang sudah ada sabuk keselamatan yang lebih sederhana, namun hanya berupa strap yang melintang dibagian pinggang. Namun, sayangnya sabuk jenis ini lebih banyak memperparah cedera dibandingkan mengurangi cedera ketika terjadi kecelakaan. Nils Bohlin dengan pengalaman ilmu keteknikan yang dia miliki, berhasil mengkombinasikan sabuk dua titik dengan sebuah sabuk diagonal yang terlihat seperti huruf V, dengan titik mengarah pada lantai. Mantan insinyur penerbangan yang sempat bekerja mendesain kursi pelontar untuk pesawat tempur ini, sangat paham bahwa sabuk keselamatan yang efektif haruslah mampu menyerap gaya-gaya pada seluruh tubuh. Meskipun begitu, sabuk pengaman harus tetap mudah digunakan sehingga anak-anak pun dapat menggunakannya. Desain ini terbukti sangat efektif dan mampu mengurangi cedera yang terjadi akibat kecelakaan lalulintas.
Bukan tanpa alasan desain Nils ini digunakan di seluruh dunia oleh seluruh perusahaan mobil, karena selain desain ini sangat efektif dan mudah diimplementasikan, Nils dan Volvo sendiri memilih untuk menyebarkan desain sabuk ini secara cuma-cuma dengan membuka patennya secara gratis. Mereka beralasan bahwa menyelamatkan nyawa manusia lebih penting daripada sekedar keuntungan semata. Seperti kata pepatah, “gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama”. Nama Nils Bohlin akan terus dikenang.Tertarik mengunjungi Volvo Museum? Eits, namun sebelumnya jangan lupa selalu gunakan sabuk keselamatan ketika berkendara ya! Sampai jumpa di Gothenburg
I Putu Alit Putra
Chalmers University of Technology
Editor: Ria Ratna Sari