Oleh Puspita Hapsari.
Musim panas adalah waktunya liburan untuk mahasiswa di Swedia. Musim ini dimulai dari pertengahan bulan Juni hingga akhir bulan Agustus. Umumnya, para mahasiswa sudah memiliki beberapa rencana kegiatan seperti kembali ke tanah air, Indonesia, untuk bisa bertemu sanak saudara, teman, dan kekasih (kalau punya, hehehe…), mengikuti program magang di Indonesia atau di Swedia, atau… jalan-jalan!
Saya berdomisili di Umeå, namun untuk musim panas 2017 ini saya hijrah ke Gothenburg untuk mengikuti summer course yang diadakan suatu lembaga. Selain mengikuti summer course ini, saya mendapatkan kesempatan menarik untuk ikut serta di pelatihan mengenai Youth Participation and Diplomacy yang dilaksanakan NGO Opportunity UK yang berbasis di Newcastle Upon Tyne, United Kingdom. Dalam pelatihan ini saya mewakili Swedia karena sedang berdomisili di negara itu. Namun tentu saja, saya tetap membawa warna Indonesia di dalam acara yang diadakan. Peserta yang hadir merupakan perwakilan dari 10 negara yaitu Inggris, Swedia, Hungaria, Estonia, Yunian, Siprus, Rumania, Perancis, Georgia, dan Italia. Pelatihan ini dimulai pada tanggal 29 Juni hingga 9 Juli di Hotel Quality Winn, Gothenburg.
Pada saat Intercultural Night saya membawa makanan khas Swedia dan Indonesia. Untuk makanan khas Swedia saya membawa Puncshrullar dan Permen Lakrits, lalu untuk makanan khas Indonesia saya membuat Dadar Gulung.
Di pelatihan ini kami belajar bagaimana mengenal lebih dalam tentang sistem kenegaraan di Swedia dan di sembilan negara lainnya. Sebagai peserta berkewarganegaraan Indonesia namun tinggal di Swedia saya mendalami lebih jauh pengetahuan umum di bidang diplomasi di Swedia. Peserta yang berasal dari negara lainnya juga memperkenalkan mengenai diplomasi dan pengetahuan umum tentang negara masing-masing.
Di setiap antar sesi kami melakukan beberapa kegiatan Ice-breaking dan Energizer untuk membangun mood positif antar peserta. Beberapanya berasal dari SALTO Youth; suatu website yang memiliki beberapa jenis aktivitas dan kegiatan untuk membantu jalannya suatu pelatihan.
Tidak hanya pelatihan di dalam ruangan, kami juga melakukan kegiatan luar ruangan seperti bermain Kano di Vättlefjäll Naturreserverat, Angered, mengunjungi kepulauan Gothenburg di Söder Skärsgård, Fika di Brogyllen, dan juga mengunjungi Slottskogen Naturreserverat. Saya dan beberapa teman lain yang berdomisili di Swedia mengajarkan budaya Fika yang merupakan salah satu unsur penting di Swedia.
Salah satu tujuan diadakan pelatihan ini adalah membantu menyelesaikan masalah di negara Eropa dengan bantuan gerakan pemuda. Pada dua hari terakhir, kami dikumpulkan dengan grup sesuai dengan minat dan topik yang menurut kami menarik untuk dijadikan suatu proyek. Saya tertarik mengenai Orca dan Marine Science karena menurut saya, di masa depan, Marine merupakan salah satu sumber daya yang menjadi tanggung jawab kita untuk melindunginya. Selain itu, tergerak juga dari adanya berita bahwa Terumbu Karang “The Great Barrier Reef“ di Australia sudah mati. Saya dan rekan yang berasal dari Inggris dan Estonia mengangkat topik mengenai Under The Sea.
Di hari terakhir pelatihan, kami sedih karena akan berpisah dengan teman-teman yang sudah selama sepuluh hari bersama dan di malam perpisahan kami membuat acara farewell dan beberapa permainan.
Bagaimana pengalaman kamu di musim panas 2017?