Selain kualitas pendidikan yang tinggi, apa lagi yang biasanya jadi pertimbanganmu buat ingin tetap melanjutkan studi di luar negeri? Apakah arsitektur kampusnya yang cantik? Dekat tempat-tempat wisata yang instagrammable? Mungkin tingkat kriminalitas rendah alias aman? Situasi politik? Atau…urusan lidah dan perut?
Kalau kamu salah satu yang mementingkan poin yang terakhir dan kebetulan juga seorang Muslim, tidak salah mampir ke situs PPI Swedia satu ini. Setelah Ahmad Satria Budiman berkisah tentang tantangan sekaligus keuntungan hidup sebagai Muslim di Swedia (di sini), kali ini saya akan lebih detil berbagi informasi mengenai makanan halal.
Berburu makanan dan bahan makanan halal di Swedia itu tak sulit. Seperti peribahasa “di mana ada gula, di situ ada semut”, di manapun ada populasi orang Islam, bisa dipastikan di situ ada pula yang menjual makanan halal. Perlu diingat, meskipun hanya berjumlah 8% dari total penduduk, Negeri Utara ini merupakan negara kedua di Eropa yang terbanyak menerima pengungsi perang dan imigran dari negeri Muslim, seperti Irak, Afghanistan, Suriah, dan Somalia. Toleransi tak hanya di tataran ibadah saja, tapi khasanah kuliner.
Panganan yang beragam dibawa dari negara asal para imigran Muslim ini. Sebut saja kebab Turki, kebab Palestina, nasi biryani, dan banyak kudapan khas Timur Tengah lainnya. Tak semuanya memang memajang logo halal. Tapi, mereka tak akan keberatan jika kita tanya apakah makanan yang mereka jual benar-benar halal.
Di beberapa daerah pusat kajian keislaman atau di dekat masjid, kita juga bisa menemukan dengan mudah restoran dan toko yang menjual bahan makanan halal. Daging sapi, ayam, kalkun, dan kambing biasanya dijual di sekitar tempat-tempat ini. Meski begitu, tak sedikit pula toko atau supermarket umum yang menyediakan daging halal di bagian khusus berlabel halal.
Di Stockholm, orang-orang Indonesia biasa berbelanja daging halal di dua lokasi utama, yakni Skärholmen Centrum, dekat stasiun metro Skärholmen dan di sekitar Kista Galleria, dekat Khadijah Center. Lainnya tersebar di sejumlah supermarket besar nan murah, seperti Mätvarlden di Tensta, Pulsen di Flemingsberg, serta Willy:s, ICA Supermarket, maupun Lidl yang tersebar seantero ibukota.
Karena tinggal di daerah Kista, saya biasa membeli daging halal di Kistagrossen dan Mätkanonen. Harganya relatif sama dengan daging di Indonesia, bahkan kadang-kadang lebih murah terutama ayam bekunya. Daging sapi bagian punggung ber kualitas baik yang cukup untuk rawon, bakso, atau rendang, harganya sekitar 79.90 SEK atau setara Rp133 ribu per kilogram. Saya biasanya beli daging cincang karena mudah diolah, harganya sekitar 60 SEK atau Rp100 ribu saja per kilogram.
Sementara di Lund, kota pelajar terbesar lainnya di Swedia, sedikitnya ada tiga toko yang halal-friendly yang bisa dikunjungi untuk membeli daging-daging halal. Mengutip dari blog milik Mushonnifun Faiz Sugihartanto yang belajar di Lund University, ada supermarket bernama Lunda Livs, Karaami AB, dan Botulf Livs AB, dan tentu saja di sekitar Lund Islamic Center.
Jika nanti kamu kuliah di kampus Lund University namun yang berlokasi di Helsingborg, makanan halal juga nggak susah kok. Kawan saya, Adam Kurniawan Rumanda yang mengambil jurusan Strategic Communications, menyebut beberapa restoran berlatar budaya India, Timur Tengah, dan Italia yang menu-menunya halal. Misalnya Damas, Capital of Taste, Shawarma Xpress, Restaurant Papadam HB, Shawarma Experten, Wok On Fire, City Pizzaria, Frikkos Pizzeria & Kebab, Pizzeria Cleopatra Helsingborg, dan Shahi Masala Indian Restaurant.
Kalau ingin memasak menu Indonesia sendiri, Adam biasa membeli daging di Alfo Gross karena dinilai transparan soal kesegaran daging yang dijual. “Harganya relatif lebih murah meski sedikit, hehe,” ujarnya.
Namun, kalau terpaksa makan di restoran atau acara kampus yang tidak ada logo halalnya gimana dong? Beruntung, masyarakat Swedia bukan termasuk yang rasis dan menyulitkan gaya hidup pemeluk agama lain kok. Di negara yang menjunjung tinggi sustainability di segala aspek ini, mereka pasti menyediakan menu makanan vegetarian dan ada pilihan berbahan dasar ikan.
Jadi, masih bisa menikmati dan berbaur juga kan?
Selamat berburu dan berbelanja makanan halal di Swedia ya. Bisa dimulai dengan menyusuri lokasi-lokasi yang kami cantumkan di peta interaktif di bawah artikel ini. Ha så kul! Have fun!
Artika Rachmi Farmita
Master Programme in Media Management
KTH Royal Institute of Technology, Stockholm