Sudahkah kamu membaca tulisan saya yang sebelumnya tentang Tips dan Trik Travelling dari Swedia Part 1? Nah kali ini saya akan mengulas tentang tips-tips pemenuhan kebutuhan perut tatkala berkelana. Saya juga akan mengulas tentang jenis-jenis travelling.
Makanan
Makanan seringkali dianggap sebagai sesuatu yang sepele selama perjalanan namun tanpa perhitungan yang matang, ia bisa menghabiskan separuh anggaran perjalanan. Ada beberapa tips dan trik terkait makanan selama perjalanan.
- Masak sendiri. Ini adalah opsi paling hemat selama perjalanan dan lebih efektif jika bepergian dalam kelompok. Sebagai contoh, ketika saya dan beberapa kawan dari Swedia mengunjungi daratan Andalusia, kami sesekali menyempatkan diri berbelanja di supermarket dan memasak di penginapan. Dengan memasak, anggaran perjalanan dapat ditekan dan biaya memasak dapat dibagi ke kawan seperjalanan. Opsi ini juga dapat digunakan bagi kawan-kawan muslim. Dengan memasak sendiri, setidaknya ke-halal-an makanan yang dikonsumsi dapat lebih terjamin. Pun jika bepergian ke daerah yang tergolong cukup mahal, memasak dapat menjadi satu-satunya pilihan. Misal, kawan-kawan saya yang mengunjungi Islandia selalu memasak sendiri sebab biaya makan di luar sangat mahal.
Tips: carilah penginapan yang menyediakan dapur. Beberapa hostel dan mayoritas apartemen yang disewakan di Airbnb menyediakan dapur Bawalah satu tupperware selama perjalanan untuk menyimpan sisa makanan atau bekal.
- Makanan siap saji murah. Ini adalah opsi yang paling umum yang saya gunakan terutama jika solo traveling. Ada banyak restoran siap saji murah yang dapat ditemui seperti kebab, kentang goreng, pizza atau sandwich. Salah satu keuntungan (atau bisa juga dianggap sebagai kerugian) tinggal di Swedia adalah harga makanan di negara-negara lain hampir mustahil lebih mahal dibanding Swedia. Terkadang jika kota yang dituju biaya hidupnya tidak terlalu mahal, saya selalu menyempatkan diri menyambangi restauran Asia murah terdekat. Sebagai orang yang tak dapat lepas dari nasi, menemukan restoran Asia yang membanderol sepiring nasi goreng ayam dengan harga 4 Euro sudah cukup membuat saya bahagia.
Tips: selalu tetapkan anggaran per hari untuk makanan. Sebagai contoh, saya membanderol anggaran makan sehari tak lebih dari 15 Euro. Manfaatkan aplikasi Google maps untuk mencari tahu lokasi tempat makan murah di sekitar kota tujuan. Salah satu kata kunci yang selalu ada di laman Google maps saya adalah “cheap asian restaurant” atau “halal restaurant”.
- Buah-buahan, selai dan roti. Ini adalah opsi paling sengsara jika memang tempat yang dituju terlalu mahal untuk makan di luar, tidak sempat memasak atau penginapan tidak memiliki dapur. Saya beberapa kali menggunakan opsi ini, misalnya ketika berkunjung ke Dubrovnik, Kroasia, karena harga harga makanan di luar terlalu mahal sementara di satu sisi terlalu malas untuk memasak. Opsi ini dapat dipertimbangkan juga jika penginapan tak menyediakan sarapan.
Jenis Perjalanan
Ada dua jenis perjalanan yang dapat dipertimbangkan, yaitu berkelompok atau sendiri.
Perjalanan berkelompok. Ini adalah opsi paling aman. Keuntungan melakukan perjalanan berkelompok adalah biaya terkadang lebih murah sebab anggaran penginapan dan makanan dapat dibag-bagi, tidak bosan, ada tukang foto gratis, rencana perjalanan lebih bervariasi. Namun di satu sisi dapat menimbulkan masalah ketika terdapat perbedaan preferensi dan rencana perjalanan dari masing-masing anggota kelompok.
Tips: carilah teman perjalanan yang memang dirasa sangat cocok dan diskusikan rencana perjalanan dengan detail dengan mempertimbangkan pandangan masing-masing anggota kelompok.
- Perjalanan sendiri atau solo traveling. Saya pribadi lebih menyukai opsi ini sebab selain lebih bebas menentukan rencana perjalanan dan tidak terikat dengan orang lain, juga membuka kesempatan untuk bertemu dan berkenalan dengan orang-orang baru. Selain itu, sendiri bukan berarti sepi. Salah satu keuntungan berkuliah di kampus saya, Lund University, adalah lingkungan akademik yang sangat internasional. Sebagai contoh, program saya terdiri dari 23 mahasiswa dari 16 negara berbeda. Selama solo traveling ke Eropa Tengah dan Balkan, hampir di setiap kota saya memiliki teman sekelas yang dengan baik hati menyambut dan memperkenalkan saya pada kotanya.
Selain itu, seperti yang sudah saya sebutkan di atas, salah satu keuntungan menjadi mahasiswa Indonesia di luar negeri adalah kita memiliki organisasi PPI yang memiliki rasa solidaritas tinggi. Beberapa kali saya pergi ke negara lain seperti Italia atau Polandia, saya juga ditemani oleh kawan-kawan PPI di negara tersebut.
Jika memang tidak memiliki teman atau kenalan di suatu kota? Buatlah teman baru. Saya beberapa kali bertemu solo traveler lain selama di bis atau hostel tempat menginap dan memutuskan berjalan bersama mengelilingi kota. Sangat menarik mendengar cerita-cerita baru dari orang-orang baru yang terkadang kaya akan pengalaman.
Tips: selalu berpikir terbuka selama perjalanan dan jangan sungkan memulai pembicaraan dengan orang-orang baru selama perjalanan. Beberapa hostel menyediakan ruang makan atau bersantai yang sangat nyaman sebagai langkah awal untuk bersosialisasi dengan solo traveler lain.
Sekian dulu tips-tips saya tentang mencari makanan dan menikmati tipe perjalanan yang berbeda-beda. Ditunggu kelanjutannya ya~
Izzan Fathurrahman
MSc. Development Studies at Lund University
Lund
Editor: Ria Ratna Sari