Uppsala Kulturnatt atau Uppsala Culture Night merupakan salah satu acara kultural rutin yang bertujuan memperkenalkan kultur berbagai negara di Uppsala. Acara yang baru saja dilaksanakan pada tanggal 13 September 2019 kemarin bukan hanya memperkenalkan kultur negara saja namun ada juga segmen-segmen artistik lainnya seperti seperti dance, paduan suara, atau talenta lainnya untuk diperkenalkan dan dipertontonkan ke publik. Ternyata kulturnatt tidak hanya dilaksanakan di Uppsala saja, semua kota di Sweden punya acara kulturnattnya masing-masing dengan jadwal yang berbeda, sehingga warga yang tinggal berdekatan dengan kota tersebut bisa mampir dan ikut meramaikan acara.
Kulturnatt sendiri merupakan salah satu hiburan yang sangat sayang untuk dilewatkan. Bagi penulis, acara ini merupakan ajang untuk melepas kerinduan kepada Indonesia. Setiap orang bisa datang dan melihat penampilan seni dari negeranya dan juga mengenal budaya dari negara-negara lain.
Seringkali kita berpikir sangat sulit dan perlu usaha besar untuk bisa melihat budaya dari negara-negara secara langsung, butuh waktu dan biaya yang tidak sedikit. Teman-teman yang hobi travelling mungkin akan lebih paham akan hal ini, namun sangatlah penting untuk bisa mengenal dan mengetahui budaya dan tradisi dari negara lain. Namun, miniatur dari semuanya bisa terlihat dari acara Kulturnatt. Tidak hanya mengetahui budaya dan melihat penampilan, kita juga bisa dapat mencicipi makanan tradisional dari negara-negara tertentu dengan harga yang cukup murah. Seolah mengelilingi miniatur dunia, ada banyak hal-hal menarik untuk diperhatikan. Misalnya, ada pertunjukan tarian dari negara Thailand, tarian dari Colombia, makanan Mexico, dan lain sebagainya. Untuk Indonesia sendiri tentu lagu seperti kopi dangdut, tarian maumere, dan berbagai baju daerah yang akan dipakai dan dipertunjukan.
Yang paling penulis sukai dari Kulturnatt adalah bisa mencicipi makanan dari negara-negara lain dengan harga yang sangat terjangkau. Dikarenakan kulturnatt merupakan ajang promosi budaya, sehingga makanan yang disajikan sangat beragam dan cukup murah.
Sebagai tuan rumah dari acara ini, kebudayaan Swedia juga tentunya banyak ditunjukan dalam Kulturnatt ini. Swedia memberikan beberapa performance yang paling ditunggu-tunggu setiap tahunnya dan selalu dipenuhi oleh banyak orang. Contohnya adalah penampilan menari-nari dengan api dan mengendarai kuda dengan membawa obor api. Kedua hal tersebut merupakan salah satu budaya Swedia yang sudah dilaksanakan sejak lama.
Kulturnatt sendiri merupakan tradisi yang sudah dilaksanakan semenjak 1989. Setiap tahunnya diestimasikan setidaknya 70% atau sekitar 100.000 orang warga Uppsala menghadiri acara tahunan ini. Bahkan tidak hanya warga Uppsala, namun masyarakat dari kota terdekat seperti Stockholm, Linköping, dan kota dekat lainnya juga turut hadir menikmati acara budaya ini. Angka 100 ribu penonton ini bisa dibilang cukup fantastis mengingat total penduduk yang ada di seluruh Swedia hanya 10 juta jiwa.
Acara Indonesia sendiri dimulai dari jam 3 sore, agenda yang pertama adalah fashion show baju daerah dari provinsi-provinsi di Indonesia dari Sabang sampai Merauke, memang tidak semua namun cukup banyak baju daerah yang ditampilkan yang dapat merepresentasikan keanekaragaman di Indonesia. Selanjutnya ada tarian-tarian daerah dari tanah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua yang merepresentasikan keragaman di Indonesia, meskipun berbeda tapi tetap satu. Yang terakhir namun paling diminati, adalah mengenalkan musik-musik Indonesia dengan menyanyikan lagu-lagu daerah yang memiliki ketukan menyenangkan sehingga mengundang semua orang untuk bergoyang. Tidak hanya sampai situ, pada malam hari masih ada performance angklung yang dilaksanakan dijalanan besar Uppsala di dekat stasiun. Sehingga sebelum kembali ke peraduan untuk beristirahat, masyarakat Uppsala-pun masih bisa menikmati kebudayaan Indonesia.
Uppsala Kulturnatt adalah acara yang sangat berkesan, terutama untuk mahasiswa Indonesia. Acara ini juga didukung oleh kedubes Indonesia sebagai salah satu wadah promosi budaya di luar negeri. Sedangkan bagi mahasiswa, acara budaya seperti Kulturnatt sangat berkesan untuk melepas kerinduan dengan makanan, tarian, dan kebudayaan Indonesia.
Ronaldo Gustav Pangihutan Hasibuan
Renewable Electricity Production
Uppsala University
Editor: Ria Ratna Sari