“Hmmm… Bisa nggak ya saya hidup di student corridor yang kitchen-nya sharing sama orang-orang dari negara lain?”
Pikiran di atas membayangi saya saat membuka e-mail dari KTH Accommodation berisikan kontrak akomodasi saya yang merupakan tipe single room in a corridor. Sebagai mahasiswa KTH Royal Institute of Technology, saya mendapatkan akomodasi dari kampus yang terletak di Lappkärrsberget (Lappis). Untuk tipe kamar di koridor seperti saya, saya mendapatkan kamar dengan kamar mandi dalam. Akan tetapi untuk ruang makan dan dapur digunakan bersama-sama dengan 10-12 mahasiswa lainnya yang berada pada satu lantai yang sama.
Sebelumnya saya membahas lebih jauh, teman-teman dapat membaca postingan mengenai ‘Lappis’ dan ‘Hidup di Koridor’ terlebih dahulu yang telah dituliskan oleh Kak Annusyirvan Ahmad Fatoni dan Kak Yasmin Nabila di bawah ini:
http://ppiswedia.se/masakini/hidup-di-koridor/
Sebagai orang yang belum pernah merantau sebelumnya, hidup serta berbagi area seperti dapur bersama dengan complete stranger rasanya sedikit menegangkan bagi saya. Oleh karena itu, berikut do’s dan don’ts yang dapat dilakukan untuk dapat survive dan bahagia hidup di koridor selama berkuliah di Swedia:
DO’s
- Periksa Fasilitas dan Peralatan yang Diberikan oleh Student Corridor
Sebagai mahasiswa KTH, saya mendapatkan akomodasi yang fully-furnished (Single bed (90 x 200 cm), meja, kursi, lemari baju) serta diberikan bed kit (duvet, bantal, handuk, sprei, sarung bantal, dan cover duvet), sehingga saya hanya perlu menambahkan beberapa peralatan tambahan di kamar seperti karpet atau sofa. Namun, ada juga student corridor yang tidak diberikan furniture, terutama jika menyewa student corridor menggunakan SSSB. Sebaiknya dapat menghubungi tenant sebelumnya dan membeli barang-barang furniture yang dia miliki. Jangan sampai hari pertama sampai di Swedia, teman-teman tidur di lantai karena kamarnya tidak ada kasurnya… Selain itu, jangan lupa membawa router dari Indonesia jika akomodasi hanya memberikan layanan internet tanpa router-nya.
- Beli Barang Secondhand di Marketplace Student Corridor
Di bulan-bulan pertama tiba di Swedia, pasti banyak sekali kebutuhan barang yang ingin dibeli, entah itu lampu belajar, peralatan dapur, bahkan sepeda. Meskipun bisa membeli barang-barang baru di toko seperti Clas Ohlson, Rusta, dan IKEA, saya merekomendasikan teman-teman untuk coba mencari barang-barang tersebut di marketplace student corridor. Contohnya untuk di Lappis, teman-teman dapat bergabung di grup Facebook ‘Lappis Market’ dan ‘Lappis Only Market’. Pada grup tersebut, akan banyak member yang menjual barang-barang yang masih layak pakai dengan harga yang lebih miring. Bahkan terkadang ada yang memberikannya secara gratis lho!
- Sosialisasi dengan Teman-teman di Lantai Student Corridor
Di student corridor, berkenalan dengan teman-teman yang berada di satu lantai sangatlah penting karena mereka merupakan orang-orang yang berada di posisi paling dekat dengan kita. Di lantai saya sendiri diisi oleh 8 mahasiswa yang berasal dari berbagai macam negara, ada yang berasal dari Spanyol, Swedia, Syria, China, Afghanistan, India, dan Belgia. Bermacam-macam sekali bukan? Selain mendapat teman baru, jika saya memiliki masalah seperti tertinggal kunci atau butuh meminjam alat-alat tertentu, saya bisa dengan mudah bertanya di grup lantai student corridor saya dan mereka pasti akan membantu. Biasanya, saya dan teman-teman koridor melakukan ‘corridor fika’ di mana kami bertemu dan bersosialisasi, bisa sambil masak-masak bersama atau sekedar makan bersama.
- Cari Tahu Peraturan Student Corridor dan Ikuti dengan Baik
Setiap wilayah, setiap gedung, bahkan setiap lantai di student corridor memiliki peraturannya masing-masing. Contohnya untuk di koridor saya, setiap mahasiswa yang menggunakan dapur harus bertugas untuk membersihkan dapur dan membuang sampah setiap minggu-nya. Karena di lantai saya terdapat 7 mahasiswa yang menggunakan dapur, maka setiap 7 minggu sekali saya harus membersihkan dapur dan membuang sampah dapur ke tempat pembuangan sampah. Selain itu, jika ada mahasiswa yang ingin mengadakan party di lantai kami, mahasiswa tersebut perlu meminta izin di grup terlebih dahulu agar tidak ada yang merasa terganggu. Jika ada teman koridor yang tidak mengikuti aturan seperti melakukan party yang terlalu berisik dan mengganggu, teman-teman bisa loh melaporkan ke house caretakers office seperti SSSB Office.
Don’ts
- Jangan Membeli Barang Terlalu Banyak
Meskipun kamar di student corridor di Swedia lebih besar dari kebanyakan kos-kosan di Jakarta, saya menyarankan agar teman-teman tetap memperhitungkan ruang dan jangan kalap membeli banyak barang-barang untuk di kamar. Saran saya, sebisa mungkin minimalisasi untuk membeli barang yang akan membuat teman-teman kesulitan jika pindah akomodasi atau pulang ke Indonesia nanti. Untuk peralatan memasak, di student corridor biasanya tenant sebelumnya banyak meninggalkan peralatan memasak yang dapat digunakan. Jadi teman-teman pun tidak perlu membeli peralatan memasak yang terlalu banyak dan bermacam-macam.
- Jangan Lupa untuk Selalu Membersihkan Fasilitas Bersama
Tinggal di student corridor berarti harus bersama-sama bertanggung jawab dengan area komunal bersama seperti area makan dan area dapur. Meskipun sudah terdapat jadwal piket untuk membersihkan dapur dan membuang sampah, setiap mahasiswa harus bertugas untuk memastikan area komunal bersama selalu bersih dan rapi setelah digunakan. Jika ada yang meninggalkan barang/sampah sembarangan atau lupa tidak membersihkan dapur setelah memasak, biasanya teman-teman koridor saya saling mengingatkan di grup. Tentunya teman-teman nggak mau kan dicap jorok oleh teman koridor karena suka lupa membersihkan dapur setelah masak?
- Jangan Sungkan untuk Melakukan Fault Report
Saat saya pertama kali sampai di kamar, fire alarm di kamar saya selalu berbunyi tiap 5 menit sekali. Wah, pusing sekali rasanya saat itu, baru sampai di Swedia, setiap 5 menit sekali ada bunyi-bunyi nyaring yang cukup mengganggu. Hari itu juga saya segera melaporkan ke KTH Accommodation untuk dapat ditindaklanjuti (https://intra.kth.se/en/campus/lokalservice/servicenummer-9200/felanmalan-studentbostader-1.769235). Setelah menunggu beberapa hari, akhirnya petugas pun datang dan mengganti fire alarm di kamar saya. Saat itu, sekalian saja saya meminta tolong petugas untuk mengecek kamar saya, shower saya yang sedikit bocor pun langsung diganti saat itu juga. Oleh karena itu, teman-teman jangan sungkan-sungkan untuk membuat fault report ya! Untuk teman-teman yang berada di student corridor selain di bawah naungan KTH Accommodation, bisa cek di house caretakers office masing-masing ya bagaimana cara melaporkan fault report jika terdapat kendala-kendala di kamar ataupun area komunal.
- Jangan Lupa untuk Have Fun!
Sudah sampai di Swedia, sudah punya akomodasi di student corridor, sudah siap untuk berkuliah juga, jangan lupa untuk selalu bahagia ya! Ingat selalu konsep yang dimiliki orang Swedia yaitu ‘lagom’ atau ‘not too much, not too little, just the right balance’. Nikmati selalu perjalanan perkuliahan di Swedia sambil tinggal di student corridor. Segala enak dan tidak enaknya akan menjadi cerita lucu yang bisa dibagi dengan teman-teman di Indonesia nanti.
Nah, sekian sharing do’s and don’ts untuk hidup di student corridor. Pengalaman hidup bersama dengan bule-bule dari negara lain itu suatu pengalaman unik tersendiri loh! Jangan ragu untuk mencobanya ya. Good luck!
Dini Bonafitria
MSc Entrepreneurship and Innovation Management
KTH Royal Institute of Technology