Salah satu pertanyaan klasik yang terbesit dalam diri mahasiswa adalah bagaimana karir yang akan ditempuhnya kelak? apakah akan terkait dengan ilmu yang dipelajarinya semasa dibangku kuliah atau berbeda sama sekali?
Pertanyaan diatas menurut saya sangat menarik dan membuat kita merenung sejenak untuk memikirkan seperti apa bentuk karir yang akan kita bangun kelak. Tapi dari sini juga sebenarnya muncul ide untuk merangkai keterkaitan perkuliahan dengan pekerjaan itu sendiri. Ibarat merangkai rasi bintang menjadi bentuk yang menyerupai berbagai macam rupa, merangkai ilmu yang kita pelajari selama perkuliahan dengan pekerjaan dan juga sebaliknya adalah hal yang sangat menarik. Mari kita breakdown pengalaman pribadi saya dalam hal ini sebagai referensi. Jadi ceritanya ini perjalanan dari S1 ke dunia kerja dan Kembali kebangku perkuliahan lagi untuk melanjut ke jenjang S2.
Saat ini saya sedang menjalani perkuliahan di KTH, Royal Institute of Technology, dimulai pada tahun 2019. Program yang saya ambil adalah Macromolecular Materials, sebelumnya background S1 saya adalah Teknik Kimia dan terhitung semenjak lulus S1 pada tahun 2011 saya sudah bekerja selama delapan tahun di salah satu industri Pulp dan Paper di Indonesia, yaitu APRIL Group. Yang menarik, saya bisa berlabuh di Stockholm berkat beasiswa yang saya dapatkan dari tempat saya bekerja tersebut. Program Macromolecular dipilih karena ini yang paling terkait dengan industri Pulp dan Paper. Kemudian, negara Swedia dipilih karena Swedia adalah salah satu negara memiliki teknologi yang maju untuk industri berbasis kayu dan turunan nya.
Kembali ke masa studi S1, saya berfokus pada pengolahan limbah cair industri, sebagian besar melalui penelitian yang saya lakukan. Tidak lama setelah menyelesaikan S1 saya bergabung ke APRIL Group. Ibarat pucuk dicinta ulam pun tiba, saya dapat memilih pekerjaan yang berkaitan dengan fokus saya selama studi S1, yaitu pengolahan limbah cair. Di APRIL, saya berkesempatan untuk mendalami ilmu saya lebih jauh dan menjadi lebih spesifik yaitu pengolahan limbah cair yang dikhususkan untuk industri Pulp dan Paper.
Melalui “Pintu pertama” pekerjaan saya tersebut, terbukalah pintu lain didalam perusahaan yang bisa dijalani. Secara gamblang bisa saya katakan semuanya ini bisa dikaitkan. Pintu kedua yang terbuka adalah karir dibidang Chemical Recovery, kemudian berlanjut di pintu ketiga dimana saya menjalani karir sebagai Production Admin di departemen Powerplant nya APRIL group. Tidak berhenti sampai disitu, pintu keempat Kembali terbuka untuk bekarir di departemen Business Continuous Improvement untuk menangani bidang perbaikan berkelanjutan di perusahaan dengan mengadopsi prinsip Kaizen yang aslinya berasal dari Toyota. Tidak lupa juga untuk melengkapi rangkaian “Rasi bintang” tersebut saya menceburkan diri untuk aktif juga aktif di kegiatan klub Public Speaking, Toastmasters International dan berkesempatan untuk mengasah kemampuan bahasa Inggris dan leadership melalui posisi yang saya jalani di organisasi. Rangkaian rasi bintang ini memberikan saya modal yang cukup kuat untuk berkarir di industri Pulp dan Paper.
Perjalanan merangkai “Rasi bintang” ini pun berlanjut ke jenjang S2. Secara umum perkuliahan di jurusan Macromolecular Materials adalah mengenai desain, sintesis, karakterisasi, produksi dan pengembangan bahan berbasis polimer dan serat (fiber). Industri Pulp dan Paper tentu terkait langsung, dikarenakan memproduksi bahan berbasis serat kayu. Disini saya menemukan tantangan baru, yaitu tidak semua mata kuliah berkaitan langsung dengan pekerjaan. Kejelian dibutuhkan dalam memilih perkuliahan apa yang akan diambil, sehingga semua sebisa mungkin memiliki keterkaitan dengan bidang pekerjaan dan tidak hanya terbatas di perkuliahan yang sifatnya teknis.
Selain kegiatan perkuliahan di kampus, bagian dari proses studi lainnya yang bermanfaat memperkaya technical skill dan soft skill adalah project work dan magang. Simak cerita menarik teman-teman kita di Swedia mengenai kedua kegiatan ini dalam blog Project Management Control (https://ppiswedia.se/masakini/belajar-tidak-melulu-tentang-teori/) di Linnaeus University, dan Internship Experience di Electolux AB dari Lund University (https://ppiswedia.se/masakini/internship-experience-at-electrolux-ab/).
Kembali menerapkan analogi “Rasi bintang”, kombinasi mata kuliah yang dipilih merepresentasikan berbagai pengalaman sebelumnya dan juga “Prediksi” akan karir yang akan ditempuh selepas masa S2 di perusahaan saya bekerja. Hal ini saya lakukan agar sejalan dengan program scholarship yang dilakukan oleh perusahaan tempat saya bekerja sebagai bagian dari pengembangan karir karyawan nya.
Berikut beberapa ilustrasinya untuk dasar pemilihan mata kuliah yang saya lakukan:
- Biofiber Chemistry: Ini adalah dasar utama untuk bidang Pulp dan Paper. Istilahnya back to basic.
- Ideation, Create Your Own Company: Banyak ilmu manajerial baru yang bisa didapat sebagai bekal pekerjaan kelak.
- Technical Communication in English: Berdasarkan pengalaman sebelumnya yang berkaitan dengan pendalaman Bahasa Inggris dan juga kemampuan “Anak Teknik” mengkomunikasikan pekerjaannya.
- Sustainable Systems for Heat, Power and Materials Production: Berkaitan dengan pengalaman sebelumnya saat bekerja di powerplant.
- Risk Analysis & Management for Chemical Engineers: Memiliki keterikatan kuat dengan studi S1.
- Pulp and Paper Process: Sudah pasti berkaitan dengan pekerjaan.
Dari berbagai ilustrasi diatas kita dapat mempelajari bahwa sesungguhnya pertanyaan apakah akan ada keterkaitan ilmu yang dipelajarinya semasa dibangku kuliah dengan bidang pekerjaan ya tergantung pilihan kita sendiri. Pilihan karir tentu banyak rupanya, ada yang memilih berkarir profesional di perusahaan (seperti saya), menjadi akademisi, wirausaha mandiri dan juga berbagai pilihan lainnya. Namun alangkah baiknya jika ilmu yang sudah kita pelajari dibangku perkuliahan dipraktikkan dan diamalkan dengan baik. Sehingga tidak menguap sia-sia. Sekalipun pilihan karir kita bisa totally different, setidaknya dengan sedikit menerapkan filosofi “Rasi bintang”, rangkaian ilmu dan pengalaman yang sudah kita dapatkan, dapat membentuk wujud sesungguhnya dari karir kita selepas masa perkuliahan ataupun saat kita memutuskan untuk melanjutkan Pendidikan ke jenjang selanjutnya. It’s all up to your creativity now. Semoga bermanfaat.
Lutfi Difi Rosta
M.Sc Candidate in Macromolecular Materials
KTH Royal Institute of Technology
Editor: Mochamad Sunaryadi