Akhirnya saya kembali bisa menyapa teman-teman melalui tulisan untuk blog PPI Swedia ini setelah blog pertama di awal-awal kedatangan kami di Swedia autumn tahun 2019. Tidak terasa sudah lebih dari sembilan bulan kami tinggal di Lund, kota kecil di Selatan Swedia, sekaligus menandakan usainya perkuliahan tahun pertama di awal Juni 2020 ini. Kali ini saya mau menceritakan tiga hal penting buat mahasiswa yang kuliah di Swedia dengan membawa keluarga, terutama dalam hal ini membawa anak/bayi. Apa saja itu?
Pertama, pasti mengenai kesehatan anak dan pasangan apakah terjamin atau tidak selama tinggal di Swedia. Jadi untuk mahasiswa yang masa kuliahnya lebih dari 1 tahun dan berikut anggota keluarganya bisa mendapat hak yang sama dengan hak yang dimiliki penduduk Swedia setelah kita apply dan mendapat personummer di Skatteverket (kantor pajak). Kesehatan anak sampai umur 20 tahun benar-benar gratis ya, termasuk vaksinasi/imunisasi. Jumlah vaksinasi untuk bayi/anak akan lebih sedikit dibandingkan dengan vaksinasi wajib yang kita terima di Indonesia karena disesuaikan dengan kondisi kesehatan di masing-masing negara. Silakan bisa dibuka di link ini untuk membaca lebih jelasnya. Kemudian detail mengenai sistem kesehatan di Swedia juga sudah pernah dibahas di blog ini ya. Jadi disini kita tetap dikenakan biaya berobat dan obat-obatan dengan batas atas masing-masing. Sehingga setelah mencapai batas atas sebelum 12 bulan berjalan berakhir, kita benar-benar gratis tidak perlu mengeluarkan satu sen pun. Jadi misalnya kita mulai berobat di bulan April, dan di bulan Oktober sudah mencapai limit, maka kita tidak perlu membayar biaya berobat lagi sampai April tahun depan. Tapi tenang, tidak mahal kok untuk batas atasnya/Ibaratnya, ini agar kita tetap menjaga kesehatan diri masing-masing. Batas atas (ceiling) untuk biaya berobat selama 12 bulan berjalan adalah SEK 1,150 dan batas atas biaya obat sebesar SEK 2,250.
Sekarang kita lihat lagi, apakah ada celah untuk kita benar-benar gratis dalam hal kesehatan di Swedia? Tentu ada. Sebagai salah satu awardee Swedish Institute Scholarship for Global Professionals (SISGP), kami mendapat tambahan asuransi seperti gambar di bawah. Di situ dijelaskan kalau saya dan anggota keluarga mendapat asuransi selama periode beasiswa. Jadi sebenarnya saya dan keluarga benar-benar free untuk biaya kesehatan di Swedia. Kebetulan istri saya sudah tiga kali ke klinik (vårdcentral) selama sembilan bulan ke belakang dan semua biaya bisa di reimburse dan sudah dikembalikan cuma dalam waktu kurang dari 2 minggu setelah klaim. Jadi sebaiknya teman-teman yang mendapat asuransi tambahan dari kampus, seperti FAS+, FAS, atau seperti saya “insurance for foreign visitor” bisa di cek dan dipastikan juga ke pihak pemberi asuransi apakah anggota keluarganya termasuk di cover atau tidak.
Gambar 1 Cuplikan coverage asuransi bagi penerima beasiswa SISGP (sumber: dokumentasi pribadi)
Tapi perlu dicatat juga kalau biaya yang di cover tanpa batasan ini adalah hanya biaya yang sifatnya darurat (emergency) bukan yang sifat nya kecantikan atau penyakit yang sudah ada sebelum kita datang ke Swedia. Sedangkan biaya darurat untuk gigi diberikan batas atas per tahunnya seperti lazim diterapkan oleh banyak perusahaan di Indonesia.
Kedua, mengenai pendidikan anak dan pasangan, karena itu pasti jadi hal yang menjadi salah satu pertimbangan ketika membawa keluarga selama periode kuliah di Swedia. Sesuai kompetensi yang sementara ini saya punya, saya hanya akan membahas mengenai pendidikan anak usia dini umur 0-12 bulan (Open Preschool atau öppna förskolan) dan umur 1-5 tahun (preschool atau förskola). Jadi Open preschool ini gratis tanpa biaya, kita bisa datang jam berapa saja dan untuk berapa lama juga sesuai kehendak orang tua dan anak, asal sesuai dengan jam buka tutupnya. Kalau waktu kita datang ada tanda penuh (full) di pintu, kita bisa kembali setelah 1-2 jam di hari yang sama dan sangat terbuka kemungkinan akan ada slot kosong nantinya. Di Lund sendiri ada dua tempat. Yang pertama hanya berjarak 800 meter dari housing kami di Klöstergarden Student House di Söderlek. Sedangkan yang kedua ada di Kulans. Disini orang tua harus menemani dan ikut aktivitas anak seperti menyanyi, menggambar, dan lain-lain.
Sedangkan untuk anak umur 1-5 tahun, bisa masuk ke preschool (förskola) dan ini biaya nya sesuai persentase penghasilan orang tua (ayah dan ibu, jika keduanya bekerja). Jadi kalau mahasiswa belum memiliki penghasilan (beasiswa tidak termasuk), otomatis kita tidak perlu membayar. Sekarang kita coba cek berapa sih biaya per bulan untuk preschool ini. Untuk anak usia 1-2 tahun sebesar 3% dari penghasilan tapi dengan batas atas SEK 1,478/bulan. Anak kedua dan seterusnya akan lebih kecil biayanya. Demikian juga dengan batas atasnya yang juga turun. Apakah mahal? Sekilas terasa mahal, tapi jangan lupa tiap pembayar pajak disini (termasuk mahasiswa PhD) jika membawa anak bisa mendapatkan tunjangan per anaknya sebesar SEK 1,250 per bulan. Jadi kalau kita menggunakan matematika sederhana saja, kita cuma perlu mengeluarkan SEK 228 per bulan. Untuk anak kedua dan seterusnya bahkan tidak ada yang perlu kita keluarkan karena tunjangan anak per bulan sudah bisa menutup biaya preschool ini. Demikian juga untuk anak usia 3-5 tahun baik untuk anak pertama sampai keempat, biayanya di bawah tunjangan anak dari pemerintah Swedia. Lebih detail nya untuk biaya preschool bisa dilihat di website masing-masing kommun (municipal) seperti di Lund ini dan di link ini untuk tunjangan anak.
Kemudian bagaimana halnya dengan pendidikan pasangan? Jika kita menempuh pendidikan selama 2 tahun atau lebih di Swedia, pasangan punya kesempatan juga untuk mendaftar kuliah dengan gratis dengan menggunakan hak sebagai pemegang residence permit yang datang ke Swedia selain untuk kuliah. Karena status pasangan menemani kita yang studi, mereka bisa setidaknya mencari kuliah yang masa studinya satu tahun atau bisa juga mencari short course dengan gratis. Jadi pasangan tidak perlu lagi mencari beasiswa karena sudah disetarakan haknya seperti halnya penduduk Swedia dalam hal pendidikan.
Terakhir adalah hiburan untuk keluarga yang gratis bisa banyak kita temukan disini. Kita tidak perlu harus ke mall dan membayar wahana bermain yang menguras kantong orangtua tiap weekend untuk membuat anak bahagia. Taman di sini sangat cantik dan wahana bermain anak sangat luas dan lengkap. Yang pasti gratis tis, kapan saja kita bisa kesana dan kita tidak perlu melihat jam apakah sudah lewat satu jam atau belum. Kami sendiri biasanya 1 atau 2 bulan sekali ke Stadsparken (City Park) di Lund untuk sekedar main sliding, ayunan, kuda-kudaan dan lain-lain. Ketika kami ke Helsingborg, satu jam perjalanan dari Lund, kami menyempatkan diri ke taman bermain di pinggir pantai Gröningen dengan tema terkait pantai seperti bajak laut, ikan hiu, dan juga papan seluncur. Taman ini lokasinya hanya berjarak sekitar 50 meter dari pinggir pantai. Lebih kerennya lagi, hampir setiap housing/apartemen keluarga pasti ada setidaknya 2-3 wahana bermain anak.
Gambar 2 Suasana wahana bermain anak di Surflekan (kiri) dan Stadsparken Lund (kanan)
(sumber: dokumentasi pribadi)
Jadi, tunggu apa lagi buat teman-teman yang mau studi di Swedia bersama dengan anak dan pasangan? Kebutuhan primer mereka dari kesehatan, pendidikan dan hiburan terpenuhi tanpa satu sen pun kita harus keluarkan. Memang benar biaya hidup di Swedia terutama makanan jauh lebih mahal dari negara lain. Tapi kita setidaknya bisa melihat sisi lain dari Swedia yang ternyata sangat ramah bagi keluarga. Kalau keluarga kita bahagia, kita pun akan tenang selama menjalani studi.
Sampai jumpa di tulisan saya selanjutnya di bulan Agustus nanti yang pastinya juga akan menarik. Dan semoga kita bisa bertemu secara langsung di bulan Agustus juga dimana saya akan menyambut teman-teman yang baru saja diterima di Swedia terutama yang berdomisili di Lund. Sampai jumpa.
Rhama Aditya Putra
M.Sc. Candidate in Logistics and Supply Chain Management
Lund University
Editor: Annusyirvan Ahmad Fatoni